Remaja 17 tahun itu ditahan oleh Badan Kejahatan Nasional (NCA) atas dugaan Pelanggaran Undang-Undang Penyalahgunaan Komputer sehubungan dengan serangan siber terhadap TfL pada 1 September, kata NCA dalam sebuah pernyataan.
Badan penegak hukum nasional tersebut menegaskan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan Pusat Keamanan Siber Nasional dan TfL untuk mengendalikan insiden dan meminimalkan risiko.
Remaja tersebut, yang ditangkap pada 5 September, diinterogasi oleh petugas NCA dan kemudian dibebaskan.
"Serangan terhadap infrastruktur publik seperti ini dapat sangat mengganggu dan mengakibatkan konsekuensi serius bagi masyarakat lokal dan sistem nasional," kata Wakil Direktur Paul Foster dari Unit Kejahatan Dunia Maya Nasional NCA dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan "Respons cepat oleh TfL setelah insiden tersebut memungkinkan kami untuk bertindak cepat, dan kami berterima kasih atas kerja sama berkelanjutan dalam penyelidikan yang masih kami jalankan."
Dalam pernyataan terpisah pada Kamis, TfL mengatakan telah mengidentifikasi aktivitas mencurigakan pada 1 September dan mengambil langkah untuk membatasi akses.
"Meskipun dampaknya terhadap pelanggan kami sejauh ini sangat kecil, situasinya terus berkembang dan penyelidikan kami telah mengidentifikasi bahwa data pelanggan tertentu telah diakses," katanya.
TfL menambahkan bahwa pelanggaran data mencakup beberapa nama pelanggan dan rincian kontak, seperti alamat email dan alamat rumah jika tersedia.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Inggris perluas cakupan regulasi keamanan siber
Baca juga: Indonesia-Inggris jalin kerja sama keamanan siber
Baca juga: Remaja Inggris bobol akun petinggi intelijen AS
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024