Banjarbaru (ANTARA News) - Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan mendokumentasikan Bahasa Dayak Dusun Halong, Kabupaten Balangan, yang dikhawatirkan hilang karena penuturnya makin berkurang.

Tim Leksikografi Balai Bahasa Kalimantan Selatan merekam pembicaraan penutur Bahasa Dayak Dusun Halong di Kampung Kapul selama 28 April-3 Mei 2014.

"Tim melakukan penelitian dengan mendatangi Desa Kapul, Kecamatan Halong, untuk merekam Bahasa Dayak dari tetuha dan tokoh masyarakat yang masih menggunakan bahasa itu dalam keseharian," kata Ketua Tim Leksikografi Balai Bahasa Kalimantan Selatan Yuliati Puspitasari di Banjarbaru, Rabu.

"Ada enam nara sumber yakni tetuha dan tokoh masyarakat setempat yang ditanyai anggota tim untuk merekam Bahasa Dayak yang mereka ketahui," ujar Musdalifah, anggota Tim Leksikografi Balai Bahasa Kalimantan Selatan.

Menurut dia, tahun sebelumnya tim sudah melakukan wawancara untuk mengumpulkan kosa kata bahasa Dayak Halong untuk didokumentasikan dalam Kamus Bahasa Indonesia-Dayak Dusun Halong.

"Pengumpulan kosa kata dilakukan sebanyak-banyaknya sehingga bisa didokumentasikan dan dimasukkan dalam kamus yang diharapkan bermanfaat bagi masyarakat, juga pemerhati dan peneliti," ujar Yuliati.

Pendokumentasian Bahasa Dayak Halong, menurut dia, dilakukan karena sampai sekarang dokumen tertulis tentang bahasa daerah itu masih minim dan mulai ditinggalkan penuturnya.

"Dikhawatirkan jika tidak sejak sekarang diselamatkan dalam bentuk pendokumentasian, bahasa itu hanya akan menjadi sejarah tanpa bukti sehingga hilang dan tidak bisa dilestarikan lagi," katanya.

Dalam waktu sepuluh tahun terakhir Tim Leksikografi Balai Bahasa Kalimantan Selatan menerbitkan tiga kamus dwibahasa yakni Bahasa Banjar Hulu-Indonesia, Bahasa Indonesia-Banjar Dialek Kuala, dan Bahasa Indonesia - Dayak Deah.


Pewarta: Yose Rizal
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014