Jubir Kemenlu China tersebut menyampaikan pernyataan itu dalam konferensi pers rutin saat menanggapi pertanyaan mengenai Rencana Aksi yang diadopsi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerja Sama China-Afrika (Forum on China-Africa Cooperation/FOCAC) di Beijing yang baru saja berakhir, yang menyatakan bahwa China dan Afrika akan meningkatkan kerja sama di bidang keamanan siber.
Mao mengungkapkan bahwa keamanan siber merupakan tantangan bersama bagi semua negara, dan mempertahankan tatanan internasional serta menegakkan perdamaian dan keamanan di ruang siber merupakan tanggung jawab bersama masyarakat internasional.
"China secara aktif berkomitmen untuk memperdalam kerja sama keamanan siber dengan banyak negara di seluruh dunia, termasuk negara-negara Afrika," ujar Mao.
Menurut Rencana Aksi yang diadopsi pada KTT FOCAC Beijing tersebut, China dan Afrika akan mendorong pertukaran di berbagai bidang seperti aliran data lintas perbatasan, penerapan teknologi baru secara sah, serta undang-undang dan peraturan terkait internet, sehingga dapat bersama-sama memajukan pembuatan peraturan bagi tata kelola digital global, imbuh Mao.
Kedua belah pihak juga akan mendorong kontak dan komunikasi antara tim tanggap darurat komputer nasional mereka, melakukan penanganan kasus keamanan siber lintas perbatasan, berbagi informasi, dan bertukar pengalaman, katanya.
"Saat ini kita berada di Pekan Keamanan Siber China (China Cybersecurity Week) 2024," kata Mao, seraya menambahkan bahwa sembari memperkuat tata kelola keamanan sibernya sendiri, China akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bersama-sama menegakkan keamanan siber sehingga dapat memberikan lebih banyak manfaat internet kepada masyarakat di semua negara di dunia.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024