Pada final turnamen ITF M25 yang digelar di Bali National Tennis Center, Nusa Dua, itu unggulan teratas tersebut berhasil mengatasi duet Prancis dan Amerika Serikat Mathieu Scaglia/Jakub Wojcik 6-2, 6-3.
"Kami bermain konsisten sepanjang pekan ini. Penampilan kami selalu berada di level terbaik, tidak terlalu banyak mengalami up and down. Tentu menyenangkan karena kami keluar sebagai juara," ujar Bobrov, peringkat 482 ganda dunia, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Bobrov/Ganta hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk meraih gelar kejuaraan resmi Federasi Tenis Internasional (ITF) tersebut.
Menang straight set, mereka membukukan empat break dan hanya kehilangan satu servis. Tanpa melepaskan satu pun double fault, mereka batalkan 80 persen break point Scaglia/Wojcik.
Meskipun demikian, perjalanan mereka ke final terbilang terjal. Setiap pertandingan, setidaknya, menuntut untuk tie break.
Secara urut dari babak pertama sampai semi final, duet ini melewati ganda Belanda/India F. Van Donselaar/A Shanmugam 7-6(1), 6-1, ganda Prancis/Swis Antoine Berger/Tanguy Genier 3-6, 6-1, 10-6, dan unggulan keempat asal Indonesia/Australia Nathan Bark i/Blake Ellis, 7-6(4), 2-6, 10-8.
"Saya sangat bersyukur bisa berpasangan dengan Bobrov. Dia sangat tangguh. Meskipun harus bermain rangkap, ia sanggup untuk mengerahkan segenap tenaganya. Melakukan tentu sangat sulit,” papar Ganta, peringkat 416 ganda dunia.
Dengan raihan gelar di ajang M25, Ganta mengakhiri rentetan lima kekalahannya pada partai final. Kesuksesan tersebut merupakan gelar keduanya di Indonesia -- ia juara ajang serupa di Jakarta tahun lalu -- menjadi trofi ganda ketujuh sepanjang karier pemuda berusia 24 tahun itu.
Sementara itu, prestasi ini merupakan gelar kedua Bobrov pada tahun ini. Secara total, petenis berusia 26 tahun itu mengoleksi sebelas trofi ganda sepanjang kariernya. Sepuluh gelar sirkuit ITF serta satu piala turnamen ATP Challenger 50.
Kedua petenis mengaku puas dengan pengalaman yang mereka dapatkan di Pulau Dewata. Bobrov memuji kualitas lapangan yang baru dibangun April lalu dan Ganta menyukai atmosfer kejuaraan.
"Lapangan ini, rasanya, terlalu mewah untuk kejuaraan ITF. Sepanjang pekan ini, saya pun tidak merasa berada di turnamen ITF. Kualitasnya setara ajang ATP Challenger. Tidak heran juga bila ajang ATP Pro digelar di sini," pungkas Ganta.
Di final tunggal, Sabtu (14/9), petenis Inggris, Max Basing akan menantang unggulan kedelapan asal Belgia Tibo Colson.
Pada babak semifinal, Basing menundukkan unggulan keempat asal Swis Damien Wenger dengan 6-1, 1-6, 6-3, sementara Colson melenggang percuma usai unggulan ketujuh asal Yunani Stefanos Sakellaridis mengundurkan diri akibat cedera.
Baca juga: Petenis Australia Omar Jasika raih gelar ITF Bali dua pekan beruntun
Baca juga: Rifqi Fitriadi bawa pulang satu poin usai kandas di ITF M25 Bali
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024