Medan (ANTARA) - Pesilat asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Muhammad Zaki Zikrillah Prasong berkomitmen untuk terus menjaga tradisi medali pencak silat daerahnya usai meraih emas pada PON Aceh-Sumut 2024.
"Saya tentu sangat senang (atas medali emas yang diraih) karena ini PON kedua saya berhasil mendapat emas, pada PON Papua saya dapat perunggu," kata dia kepada awak media usai pertandingan di GOR Veteran, Medan, Jumat.
Zaki meraih medali emas kategori tanding kelas B +50 s/d 55kg putra setelah wasit memutuskannya memenangkan laga final melawan wakil Jawa Barat yang berakhir 13-13.
Ia menambah pundi emas bagi kontingen daerahany setelah dua emas dari pesilat putri Andini Cahyadewi Aklis dari tanding kelas A +44 s/d 50 kg putri dan Antonius Efren Tuke Eduk dari tanding kelas A +45 s/d 50kg putra.
Setelah meraih medali perunggu pada PON Papua 2020, Zaki terus berlatih keras agar hasil tersebut bisa menjadi tradisi medali pencak silat bagi NTT dalam PON.
Baca juga: Tenis - Anthony Susanto menangkan partai pertama semifinal beregu
Ia bersyukur karena kembali meraih hasil yang lebih prestisius berupa medali emas pada PON 2024.
"Ke depan saya ingin pencak silat NTT lebih maksimal lagi untuk meraih prestasi yang lebih puncak lagi," katanya.
Tiga emas dari Zaki dan kawan-kawan, menambah koleksi medali NTT menjadi delapan medali, berupa empat perunggu, satu perak, dan tiga emas.
Pada PON Aceh-Sumut 2024, cabang pencak silat digelar pada 9-13 September mempertandingkan 22 nomor yang diikuti 264 atlet dari 32 provinsi.
Baca juga: "Malahayati" generasi baru Tanah Rencong itu bernama Nurul Akmal
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024