"Sama seperti para tentara dalam Pertempuran Morotai yang tidak dapat membayangkan luasnya hubungan AS-Indonesia 80 tahun kemudian, kita mungkin tidak dapat memahami bagaimana hubungan tersebut akan terus berkembang," kata Chester dalam pidatonya pada acara bertajuk Morotai and Beyond di Jakarta, Jumat.
Chester mengatakan sejak mendarat di Morotai sekitar 80 tahun yang lalu, militer AS - bahkan sebelum terbentuk Departemen Pertahanan, telah berupaya mendukung Indonesia sebagai negara yang merdeka dan demokratis serta mendukung prinsip-prinsip demokrasi, perdagangan bebas dan keamanan di seluruh kawasan Asia Tenggara dan dunia.
Yang pasti, lanjut Chester, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan dan bahan bakar alternatif akan mendorong laju perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan dan di lingkungan keamanan dunia.
"Satu hal yang dapat kita andalkan untuk membantu menjaga wilayah geografis yang aman, terlindungi, bebas, dan terbuka dalam menghadapi perubahan yang cepat ini adalah hubungan yang kuat antara keduanya yang telah dikembangkan sejak Pertempuran Morotai," kata Chester.
Dia menambahkan bahwa militer Indonesia dan Amerika telah bekerja sama demi kemajuan kemanusiaan selama pelatihan penjaga perdamaian dan penempatan anggota di seluruh dunia dan juga selama penanggulangan bencana seperti Boxing Day Tsunami of 2024.
Kedua negara kini mengelar lebih dari 220 latihan pertahanan gabungan setiap tahun, mulai dari pertukaran pakar hingga latihan multilateral yang melibatkan ribuan tentara, dengan yang paling terkenal adalah Super Garuda Shield yang baru saja berakhir pekan lalu di Jawa Timur, katanya.
Baca juga: Indonesia tawarkan AS untuk angkat sejarah Morotai jadi film
Baca juga: Angkatan laut Indonesia dan AS gelar latihan bersama di Lampung
Baca juga: Perwira militer Indonesia ikuti latihan intelijen maritim bersama AS
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024