“Saya melihat antusiasme yang luar biasa, menunjukkan para generasi muda memiliki semangat yang tinggi dalam menangkap isu-isu global saat ini. Ke depan, semoga generasi muda yang tergabung dalam proses MUN ini bisa menjadi semacam agen atau pilar perubahan bagi gen-Z secara keseluruhan dalam diplomasi sejarah,” kata Pelaksana Tugas Penanggung Jawab Muskitnas Brahmantara di Jakarta, Jumat.
Muskitnas MUN 2024 merupakan salah satu program yang dirancang menjadi wadah edukasi yang relevan dan inspiratif bagi generasi muda Indonesia, diikuti oleh 168 tim dari 28 provinsi di seluruh Nusantara. Setelah melalui proses seleksi ketat, terpilih 21 tim dari 20 provinsi untuk berpartisipasi dalam simulasi sidang PBB yang berlangsung di Museum Kebangkitan Nasional.
“Di museum inilah dulu semangat juang para pemuda nasional untuk pertama kali berkobar melahirkan organisasi yang disebut sebagai Budi Utomo dan menjadi tonggak awal pergerakan nasional. Harapan ke depan, ini dapat memberikan inspirasi bagi adik-adik semua sehingga lahir inovasi-inovasi baru,” ujar dia.
Brahmantara juga mengemukakan, acara tersebut diselenggarakan di Museum Kebangkitan Nasional sebagai salah satu upaya dari museum dan cagar budaya Indonesia atau Indonesian Heritage Agency (IHA) dalam mewujudkan museum sebagai ruang publik untuk berinovasi.
“Jadi kalau selama ini teman-teman melihat selama ini ruang publik mereka hanya sebatas di mall, bioskop, nanti harapannya museum ini sebagai ruang publik yang secara utuh memberikan linimasa nilai sejarah yang cukup panjang,” ucapnya.
Melalui ajang MUN, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya mewujudkan museum sebagai ruang publik, tetapi juga meningkatkan rasa patriotisme, kebangsaan, dan menghargai serta memiliki kepedulian terhadap nilai sejarah bagi para generasi muda.
“Melihat proses sejarah panjang, tempat ini menjadi bukti sejarah peristiwa, inovasi dalam menghadapi tantangan zaman. Apalagi, gen-Z kan memiliki perilaku yang spesifik, sehingga nanti harapannya lewat media dan jejaring mereka, mewujudkan museum sebagai ruang publik bisa terwujud dengan baik,” paparnya.
Sementara itu, Penerima anugerah Best Delegate dan Best Position Paper dari Historical Crisis Committee Phillip Matthew Chandra menyampaikan, MUN 2024 kali ini memiliki keunikan sekaligus memberikan pengalaman sejarah yang menarik bagi para generasi muda.
“Biasanya MUN seringkali diselenggarakan oleh organisasi tertentu ataupun universitas, tetapi ini diselenggarakan oleh museum, khususnya Museum Kebangkitan Nasional. MUN di museum memberikan pengalaman yang sangat menarik, kami mendapatkan pengalaman untuk melakukan diplomasi, diskusi, dan negosiasi di tempat dan gedung Budi Utomo didirikan dan juga memiliki nilai sejarah penting tentang kebangkitan nasional,” tuturnya.
Ia berharap kegiatan seperti Muskitnas MUN itu bisa terus berlanjut sehingga menjadi wadah bagi para pemuda untuk tidak hanya mengikuti kegiatan MUN, tetapi sekaligus memaknai sejarah perjuangan bangsa di museum.
Muskitnas MUN 2024 fokus pada pembahasan sejarah kebangsaan dan isu internasional dengan tema "Honoring the Past, Inspiring the Future” untuk mendorong semangat pengembangan kemampuan di bidang kepemimpinan, diplomasi, dan negosiasi global di tingkat nasional, yang diikuti oleh 84 delegasi dari 20 provinsi di Indonesia.
Baca juga: Museum Kebangkitan Nasional ajak pelajar rasakan simulasi sidang PBB
Baca juga: Museum Kebangkitan: Transformasi digital kunci sambut Indonesia Emas
Baca juga: Muskitnas luncurkan inovasi lima konten baru dalam Kanal Budaya
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024