Seniman tari Sumatera Selatan (Sumsel) yang juga saudari kandung publik figur Anwar Fuadi, yakni Anna Kumari meninggal dunia dalam usia 79 tahun di RSMH Palembang, Jumat (14/9/2024) pukul 22:24 WIB.
Pegiat Budaya BPK Wilayah VI Sumsel Wanda Lesmana di Palembang, Sabtu, mengatakan kabar duka tersebut. Ia menyebutkan bahwa jenazah akan dimakamkan di TPU Telaga Swidak Palembang, Sabtu 15:00 WIB.
Baca juga: Anna Kumari, seniman Palembang pelestari budaya
Baca juga: Anna Kumari, seniman Palembang pelestari budaya
"Turut berduka cita atas kepergian sosok pembangunan seni maestro tari asal Sumatera Selatan Anna Kumari," katanya.
Putri kedua Anna Kumari, Mirza Indah Dewi menambahkan bahwa sebelum kepergian sang ibu, sempat menitipkan pesan untuk terus merawat dan melestarikan sanggar seni tari miliknya.
Massayu Anna Kumari atau akrab dipanggil Cek Anna dikenal luas sebagai pelestari tradisi berbagai macam kesenian, seperti tari, teater, musik, seni suara, dan puisi.
Anna Kumari memiliki komitmen tinggi terhadap pelestarian seni budaya Palembang, banyak kalangan sepakat menyebutnya sebagai palang pintu terakhir penjaga seni budaya terakhir di kota pempek.
Ia lahir di Kota Palembang pada 10 November 1945, keluarganya pada saat itu termasuk kalangan pejuang kemerdekaan yang memegang teguh prinsip adat. Sewaktu kecil, Anna Kumari sering diajak orang tuanya menghadiri pernikahan adat Palembang asli, sehingga secara alamiah tumbuh kecintaannya terhadap budaya.
Baca juga: Masyarakat Palembang laksanakan tradisi Rebo Kasan nyaris punah
Baca juga: Tradisi tepung tawar tolak bala yang kian langka di Palembang
Baca juga: Masyarakat Palembang laksanakan tradisi Rebo Kasan nyaris punah
Baca juga: Tradisi tepung tawar tolak bala yang kian langka di Palembang
Pada 1962 saat berusia 17 tahun, ia menjadi penari Istana Negara, namun selama menjadi penari istana ia mengaku tidak pernah membawakan tari Sumatera Selatan, melainkan tari Bali seperti Tari Kecak, Tari Panji Semorang dan Tari Pendet dengan dilatih langsung oleh Nyoman Suwarni serta I Wayan Linggih,
Hingga saat ini, tidak kurang dari 50 karya tari yang tercipta oleh nya dengan beberapa tarian yang saat ini masih sering dibawa saat acara- acar seperti pernikahan di Kota Palembang dan Sumatera Selatan.
Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024