Banda Aceh (ANTARA) - Atlet asal Bali Raden Mas Gusti Fazli Kertinegoro memperbaiki capaian cabang panahan di PON XXI Aceh-Sumatera Utara dengan menyabet medali perak dibandingkan PON Papua yang meraih perunggu.
"Angin begitu mempengaruhi partai final bahkan sempat koreksi bidik biru kanan," kata Gusti Fazli di Banda Aceh, Sabtu.
Atlet muda berusia 17 tahun itu harus mengakui keunggulan lawannya Ahmad Khoirul Baasith pada nomor recurve putra di Lapangan Panahan, kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
Gusti menyabet medali perak setelah mengantongi skor 4-6 dengan kemenangan diraih lawannya yang merupakan perwakilan asal Jawa Barat itu.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Bali Made Rentin mengungkapkan tambahan medali perak lebih baik dibandingkan capaian PON XX di Papua yang saat itu timnya mendapatkan medali perunggu untuk pertama kalinya.
Provinsi Bali menurunkan tujuh atlet panahan yang berjuang di ajang olahraga multievent empat tahun sekali itu, salah satunya Gusti Fazli.
Ia merupakan satu-satu perwakilan panahan yang lolos ke final dan merebut medali perak.
Selain turun di nomor perorangan recurve putra, ia juga turun di nomor campuran bersama Mirsa Veronica Sandy terhenti pada babak perempat final pada Jumat (13/9) setelah dikalahkan lawannya yang merupakan finalis Olimpiade Paris 2024, Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisa.
Sementara itu, perolehan medali sementara hingga Jumat (13/9), Bali mendapatkan 17 medali emas, medali 20 perak dan 26 perunggu dengan total 63 medali.
KONI Bali menargetkan sebanyak 45 medali emas pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara atau lebih tinggi dibandingkan capaian PON XX Papua mencapai 28 medali emas.
Baca juga: Panahan - Tim campuran Bali terhenti di perempat final
Baca juga: Panahan - Catur ingin persembahkan emas final bagi bayi perempuannya
Baca juga: Panahan - Siswa SMA asal Bali lolos ke final nomor recurve putra
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024