Berdasarkan data hingga Jumat (13/9) pukul 12.00 WIB atlet Bumi Pasundan telah mengumpulkan 18 medali emas, tiga perak dan dua medali perunggu. Sementara, di posisi kedua Papua Barat baru berhasil mengumpulkan lima medali. Rinciannya tiga emas dan dua medali perunggu.
Kemudian di peringkat ketiga klasemen sementara, kontingen Provinsi Jambi berhasil mengumpulkan tujuh medali yang terdiri dari dua emas, empat medali perak dan satu medali perunggu. Sementara, tuan rumah Aceh harus tercecer di posisi kesembilan dengan perolehan satu medali emas dan satu perak.
Baca juga: Jabar amankan enam dari delapan emas final dayung rowing
Di posisi paling buncit ditempati oleh tuan rumah Sumatera Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan kontingen Kalimantan Timur yang sama-sama belum mendapatkan medali apapun.
Sejak cabang olahraga dayung dimulai pada 3 September 2024 hingga Jumat (13/9) pukul 12.00 WIB total total 99 medali telah diamankan sejumlah provinsi. Lengkapnya, masing-masing 33 medali emas, perak dan perunggu.
Kontingen Jawa masih berpeluang besar menambah pundi-pundi medali mengingat atlet dayung Bumi Pasundan masih bertanding di nomor traditional boat race atau perahu naga yang memperebutkan sembilan medali emas.
Pelatih dayung Jawa Barat Dedi Kurniawan mengatakan pada PON 2024 yang berlangsung di Aceh-Sumatera Utara, pihaknya menargetkan minimal 20 medali emas dari sejumlah nomor yang dipertandingkan. Kontingen Jabar juga bertekad menorehkan prestasi juara umum tiga kali berturut-turut khususnya di cabang olahraga dayung.
"Target Jabar minimal sama dengan capaian PON Papua," kata dia.
Baca juga: Jawa Barat awali laga final dayung rowing dengan medali emas
Baca juga: Doa terakhir Ibu yang mengantarkan Melani pada tiga medali emas
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024