Washington (ANTARA News) - Serial Harry Potter bersama cerita-cerita klasik seperti "Of Mice and Men" karya John Steinbeck dan serial anak-anak berjudul "Captain Underpants", memuncaki daftar buku paling dikecam selama enam tahun terakhir ini, demikian menurut laporan Asosiasi Perpustakaan Amerika (ALA). ALA, yang mulai melacak upaya penarikan buku dari sekolah dan perpustakaan sejak 1990 serta akan merayakan peringatan 25 tahun Pekan Buku Terlarang pada 30 September ini, mengatakan serial bocah laki-laki penyihir karangan J.K Rowling itu memimpin daftar buku paling dipertanyakan, karena isinya mengenai sihir dan dorongan berperilaku buruk, kata para pencelanya. Buku Steinbeck dikecam karena mengandung hal-hal berbau rasis, kata-kata kotor serta seks, sedangkan buku tentang pahlawan super "Captain Underpants" dianggap tidak cocok dikonsumsi anak-anak karena dituduh berisi paham "anti-keluarga". Selain ketiga buku, buku lain yang masuk 10 besar adalah autobiografi terkenal Maya Angelou berjudul "I Know Why The Caged Bird Sings" yang berisi cerita tentang masa kanak-kanak seorang Afro-Amerika dalam masa Depresi 1930-an yang diperkosa. Buku tersebut dianggap berisi rasisme, homoseksualitas dan bahasa kasar. "The Chocolate War", karangan Robert Cormier, serta "Forever" karangan Judy Blume, keduanya dikecam karena kandungan seksual dan bahasa kasar, sedangkan buku "It`s Perfectly Normal: Changing Bodies, Growing Up, Sex and Sexual Health," sebuah panduan untuk remaja karya Robie Harris, dicela karena berisi gambar-gambar yang vulgar. Buku lainnya yang ada di daftar itu adalah serial Alice karya Phyllis Reynolds, "Fallen Angels" karya Walter Dean Myers, serta serial "Scary Stories" karangan Alvin Schwartz. "Lebih dari satu buku setiap harinya ditarik dari akses bebas dan terbuka di sekolah-sekolah serta perpustakaan AS setiap tahun," jelas ALA dalam sebuah pernyataannya, seperti dilansir AFP. Pengecam selalu ada Presiden ALA, Leslie Burger, mengemukakan "dalam sejarah selalu ada orang yang tidak ingin tersedia informasi dengan bebas. Dan itu memang betul." Menurut ALA, ada 405 orang yang diketahui berupaya menarik peredaran buku-buku seperti itu pada 2005. Bentuk kecaman-kecaman tersebut adalah formal, keluhan-keluhan tertulis ditujukan kepada sebuah sekolah atau perpustakaan yang meminta agar buku-buku itu ditarik karena kandungan isinya. Buku-buku karya sastrawan hebat, seperti Mark Twain, Kurt Vonnegut, dan George Orwell, mendapat ancaman di masa lalu, seperti juga para pengarang populer laris, seperti Stephen King, Toni Morrison dan Alice Walker. (*)

Copyright © ANTARA 2006