Kami menyiapkan ruang isolasi khusus dengan delapan tempat tidur khusus untuk MERS berikut perlengkapannya,"
Padang (ANTARA News) - Rumah Sakit Umm Pusat (RSUP) Dr M Djamil Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menyiapkan ruangan isolasi khusus untuk menangani pasien yang diduga terjangkit Midle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV).

"Kami menyiapkan ruang isolasi khusus dengan delapan tempat tidur khusus untuk MERS berikut perlengkapannya," kata Kepala Humas RSUP M. Djamil Padang Gustavianof di Padang, Jumat.

Dari delapan tempat tidur, tiga di antaranya sudah terisi pasien yang diduga terjangkit MERS-CoV. Dua di antaranya mulai dirawat sejak Kamis (8/5) sedangkan satu orang lagi baru masuk ke rumah sakit tersebut pada Jumat (9/5).

Selain itu, pihak rumah sakit juga mempersiapkan tim dokter dan perawat untuk menangani penderita virus MERS. Standar layanan telah ditetapkan di antaranya pemeriksaan darah, pemberian obat, alat bantu pernafasan sedangkan uji laboratorium dilakukan di Jakarta.

"Hasil laboiratorium baru akan diketahui tujuh hari lagi," katanya.

Saat ini, RSUP M Djamil Padang tengah merawat tiga pasien yang diduga terjangkit MERS yakni yakni Z (86) dari Padangpariaman, N (66) asal Bukittinggi dan N (62) warga Kabupaen Agam.

Ia menjelaskan gejala yang dialami para pasien umumnya mengalami batuk, flu, demam, dan sakit kepala. Pihak rumah sakit belum bisa memastikan penyebab penyakit yang diderita ketiganya.

Namun berdasarkan gejala yang dilami pasien, terdapat dugaan ketiganya terjangkit MERS apalagi mereka pernah melakukan kontak fisik dengan peternakan hewan saat melakukan ibadah Umroh.

"Demamnya sudah turun. Kalau bernafas, masih harus diberikan bantuan alat. Beberapa yang diteliti di rumah sakit seperti sampel darah sudah dilakukan di Padang," katanya.

Lisma, salah seorang keluarga N mengaku, Ibu mertuanya tersebut pergi menunaikan Ibadah umroh pada 26 April 2014. Usai tiba di rumah pada 6 Mei 2014, N mengalami sakit seperti batuk, flu, dan demam.

"Ibu langsung dibawa berobat ke Puskesmas dan diberi obat oleh dokter, tapi demamnya justru semakin tinggi. Kami pun langsung merujuknya ke sini (M. Djamil)," jelasnya.
(KR-AGP/H014)

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014