Salah satu kampus tersebut adalah MILA University asal Malaysia, yang dalam sebuah upacara penandatanganan kerja sama berhasil meneken perjanjian kerja sama dengan Beijing Polytechnic mengenai perkembangan pendidikan di ajang CIFTIS pada Jumat (13/9).
Perguruan tinggi Malaysia yang berspesialisasi di bidang manajemen teknik dan manajemen bisnis itu sangat memandang penting kerja sama dengan pihak China, guna berkontribusi bagi pertukaran antarmasyarakat Malaysia-China serta memperluas internasionalisasi kampusnya, demikian disampaikan Yan Fengtao, yang bertanggung jawab untuk kerja sama MILA University dengan perguruan tinggi di kawasan Beijing-Tianjin-Hebei di China utara.
Menurut Yan, kerja sama ini berpotensi memberikan peluang kepada mahasiswa dari Malaysia untuk mengikuti kursus di pabrik-pabrik terkemuka di China, serta memungkinkan mahasiswa dari China untuk merasakan pendidikan dengan gaya yang berbeda di Malaysia guna memperluas wawasan mereka.
"Kami akan terus menjajaki mode '2+2' dan lainnya tentang pertukaran mahasiswa di masa mendatang," ujar Yan.
Sementara itu, Rattana Bundit University dari Thailand menghadiri CIFTIS dengan tujuan membahas kerja sama dengan beberapa kampus terkenal di China. Perwakilan dari kampus Thailand itu, Lian Zhen, sedang menempuh pendidikan untuk meraih gelar doktor di Thailand dan datang ke Beijing untuk mempromosikan kerja sama.
Pria lulusan S1 dan S2 Universitas Nankai tersebut mengatakan bahwa kuliah di Rattana Bundit University yang disediakan bagi mahasiswa China dirancang khusus untuk memenuhi permintaan tenaga kerja dari proyek-proyek kerja sama China-Thailand serta disesuaikan dengan kebutuhan riil di negara Asia Tenggara itu, sehingga prospek rekrutmen lulusannya cukup meyakinkan.
Puluhan perguruan tinggi dari Eropa, Amerika, dan Afrika juga turut hadir di ajang kali ini, berkumpul untuk membahas kerja sama dan perkembangan di dunia pendidikan.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024