Sanur (ANTARA News) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menerima piagam penghargaan rekor dunia MURI untuk aktivitas pijat dengan terapis terbanyak, yakni mencapai 1.000 orang, di kawasan Pantai Sanur, Kota Denpasar, Bali, Jumat.

Piagam penghargaan untuk rekor terapis terbanyak di dunia itu diserahkan langsung oleh pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana.

"Saya nyatakan pijat yang dilakukan oleh 1.000 orang ini memecahkan rekor dunia. Dengan ini saya serahkan piagam rekor dunia ini kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu," kata Jaya Suprana, yang langsung disambut teriakan "Hidup Indonesia... Hidup Indonesia" oleh para terapis dan tepuk tangan bergemuruh.

Penyerahan piagam rekor dunia tersebut juga dihadiri oleh pendiri dan pemilik Mustika Ratu Mooryati Soedibyo, Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Firmansyah Rahim dan Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus dan MICE Achyaruddin.

Menparekraf Mari Elka Pangestu sangat gembira dengan diraihnya penghargaan rekor dunia tersebut, dan mengatakan, "Upaya pecahkan rekor dunia ini untuk mengangkat Indonesia sebagai destinasi wisata SPA dunia karena Indonesia punya banyak produk kesehatan dan kecantikan dari berbagai daerah.

Menurut Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus Achyaruddin, Indonesia memiliki sembilan tradisional SPA yang memiliki karakteristik tersendiri, yakni Batangeh SPA asal Minang, Sumatera Barat, Oukep SPA dari Sumatera Utara, Tangas SPA dari Betawi, Bakera SPA dari Minahasa, Tellu Sullapa SPA dari Bugis, Jawa SPA, Bali SPA, Batimung SPA dari Banjar, Kalimantan Selatan, dan So oso SPA dari Madura.

"Jadi tradisional SPA dari Indonesia bukan hanya dari Jawa dan Bali, tapi ada dari Betawi, Madura, Minahasa, Banjar, dan Minang. Ini yang perlu dikembangkan dan diangkat berorientasi global," kata Achyaruddin, penggagas acara pijat terbanyak sedunia dengan 1.000 terapis di Pantai Sanur.

"Kami juga mengadakan konferensi nasional tradisional SPA yang pertama kali di Indonesia diikuti 150 peserta dari DPP ASPI (Asosiasi Spa Indonesia), ASTI (Asosiasi SPA Terapis Indonesia), INDSPA (Indonesia Spa Professional Association), BSWA (Bali SPA & Wellness Association), pebisnis SPA dan hotel serta sembilan kepala dinas pariwisata kabupaten.

Ia juga mengatakan, menggabungkan acara Asia Pacific Hash 2014 di Bali dan Pulau Komodo, pada 8-13 mei 2014 yang diikuti sekitar 2.000 peserta dari 11 negara di antaranya Australia, Brunei Darussalam, Tiongkok, Belanda, Inggris, Jerman, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, dan Amerika Serikat.

"Nah para hasher (pelari dan pejalan kaki di alam) inilah yang dipijat oleh 1.000 terapis dari sembilan tradisional SPA di Pantai

Sanur, yang pecahkan rekor dunia. Setelah mereka letih berlari dan berjalan di dua lokasi yakni Sangeh dan Margarana siang tadi lalu sorenya mereka dipijat," tambah dia.
(A029/T007)

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014