Investor ritel akan cenderung diarahkan ke instrumen reksa dana. Dananya nanti akan dikelola oleh manajer investasi,"
Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengarahkan pemodal ritel ke produk investasi reksa dana sebagai salah satu upaya menambah jumlah investor di pasar modal Indonesia.

"Investor ritel akan cenderung diarahkan ke instrumen reksa dana. Dananya nanti akan dikelola oleh manajer investasi," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Nurhaida dalam diskusi Forum Pemimpin Redaksi Media Massa dalam rangka menyambut Gerakan Sosial Pasar Modal di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa regulator akan melakukan revisi Peraturan Nomor V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal agar ada kemudahan untuk melakukan investasi.

"Regulator akan memudahkan pemodal ritel salah satunya dengan mengubah aturan agar calon investor mudah melakukan investasi di reksa dana maupun saham," katanya.

Ia menambahkan bahwa dengan aturan yang mudah bagi masyarakat yang berminat masuk ke pasar modal maka nantinya investor dapat mendaftarkan dirinya melalui "online".

"Sistem online trading buat mereka yang jauh. untuk menyentuh ke daerah, juga tidak mengharuskan face to face untuk inevestasi dengan nilai nominal tertentu," katanya.

Nurhaida juga mengatakan bahwa untuk mendorong minat masyarakat, OJK melakukan program "entering the market" bekerjasama dengan "Self Regulatory Organization" (SRO) Pasar Modal dan asosiasi.

"Dengan entering market OJK dapat menjelaskan manfaat dan risiko masuk ke pasar modal," ucap Nurhaida.

Acara Gerakan cinta Pasar Modal akan digelar pada tanggal 11 Juni 2014 di Istora Senayan, Jakarta. Dengan target peserta akademisi, praktisi bisnis, dan umum.

Nurhaida menambahkan bahwa acara Gerakan Sosial Pasar Modal diharapkan dapat menjadi salah satu cara yang menarik bagi investor.


(KR-ZMF/T007)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014