Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar rangkaian acara bertajuk "Wonderful Puncak" di kawasan wisata Puncak hingga akhir tahun 2024.
Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor Yudi Santosa di Cibinong, Minggu, mengungkapkan bahwa berbagai suguhan seni dan budaya asli daerah ini untuk membantu peningkatan jumlah kunjungan di kawasan wisata Puncak.
Sejumlah acara Wonderful Puncak yaitu Harmony of Bogor pada 27-28 September, Puncak Fashion Week & West Java Folklore pada 11-12 Oktober, Suasana Rest Area Puncak pada 25 Oktober.
“Nanti ada 100 orang memainkan angklung, kompetisi band, kemudian kita juga akan mengadakan lomba masak nasi goreng kepala daerah,” kata Yudi.
Kemudian, Santap Mantap pada 8-9 November, Festival Tari Bogor pada 22-23 November, Flashmob Pencak Silat pada 6-7 Desember, Puncak Art Passion & Crative Market pada 20-21 Desember, serta Puncak Fest pada 31 Desember.
"Saat ini tahap optimalisasi kawasan wisata di Puncak. Menjadikan kawasan wisata yang berkelanjutan triggernya tetap ada di Rest Area Gunung Mas Puncak," ungkap Yudi.
Sebelumnya, Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengungkapkan dalam pengembangan wisata berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Bogor tidak hanya fokus pada pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana, melainkan juga memaksimalkan peran pelaku seni dan budaya di kawasan Puncak.
Ia menekankan pentingnya menjadikan kawasan wisata Puncak sebagai cerminan identitas lokal, baik dari aspek visual maupun kegiatan budaya di destinasi wisata unggulan.
"Penataan kawasan Puncak menyentuh semua aspek, mulai dari penataan lahan, pelibatan masyarakat lokal, hingga pengembangan wisata berkelanjutan. Kami juga fokus menata akses dan memaksimalkan potensi wisata," ungkap Asmawa Tosepu.
Sejak memimpin, Asmawa Tosepu telah merelokasi 525 pedagang liar dari sepanjang jalur menuju Rest Area Puncak, sebagai bagian dari upaya penertiban kawasan. Tahap pertama penertiban melibatkan pembongkaran 329 bangunan di sepanjang jalur Puncak, mulai dari Gantole hingga Rest Area Gunung Mas, termasuk bangunan di sekitar Simpang Taman Safari Indonesia.
Rest Area Gunung Mas, yang dibangun di atas lahan seluas 7 hektar milik PT Perkebunan Nusantara, kini mampu menampung 516 kios. Terdiri dari 100 kios untuk pedagang sayur dan buah, serta 416 kios untuk pedagang oleh-oleh dan makanan ringan, masing-masing kios memiliki luas 11 meter persegi.
Tahap selanjutnya, Pemkab Bogor akan mengintegrasikan unsur budaya ke dalam pengembangan wisata Puncak.
Asmawa telah menginstruksikan Disbudpar Kabupaten Bogor untuk memastikan budaya lokal menjadi bagian dari kawasan ini.
"Kami akan melibatkan para pelaku seni, ekonomi kreatif, dan kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) untuk berkolaborasi dalam mempromosikan budaya lokal," ujar Asmawa.
Baca juga: Pemkab Bogor perkuat identitas budaya lokal di kawasan wisata Puncak
Baca juga: Dedi Mulyadi dukung penataan kawasan wisata Puncak
Baca juga: Pemkab Bogor-KemenPUPR buat desain percantik kawasan wisata Puncak
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024