"Rumah-rumah terendam banjir dan limbah," kata Wali Kota Belhaj Ali, yang menyebut situasi ini sebagai "bencana."
Kota Sebha berada di bawah pemerintahan Libya Timur yang dipimpin oleh Osama Hammad.
Dewan Kota Sebha mendesak semua warga untuk mematuhi instruksi keselamatan guna menghindari insiden lebih lanjut.
Sebelumnya pada Sabtu (14/9), Pusat Cuaca Nasional memperingatkan badai petir hebat dan hujan deras di wilayah selatan Libya selama akhir pekan, yang dapat menyebabkan aliran sungai dan banjir.
Saat ini, Libya diperintah oleh dua administrasi yang bersaing, yang pertama, yakni Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) yang diakui PBB dipimpin oleh Dbeibeh di Tripoli, yang mengendalikan wilayah barat negara Libya.
Sedangkan pihak kedua adalah pemerintahan Osama Hammad yang ditunjuk oleh parlemen, yang beroperasi dari Benghazi serta menguasai wilayah timur dan sebagian selatan Libya.
Upaya yang dipimpin PBB untuk menggelar pemilihan parlemen dan presiden berulang kali terhenti, memperpanjang kebuntuan politik dan memperburuk situasi keamanan di negara yang kaya akan minyak tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Libya tidak dipaksa pihak luar untuk bekerja sama dengan Rusia
Baca juga: Afrika Selatan deportasi 95 warga Libya yang ditangkap di kamp militer
Baca juga: PBB peringatkan situasi politik, ekonomi dan keamanan Libya memburuk
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024