Banda Aceh (ANTARA) - Kirana Wardojo mengunci medali emas pertama Aceh di cabang olahraga layar dari nomor ILCA 6 putri pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 yang berlangsung di Pantai Kampung Jawa, Banda Aceh, Senin.
Kirana berhasil enam kali finis di urutan pertama pada enam kali balapan di nomor ILCA 6 putri yang berlangsung mulai Sabtu (14/9) sampai Minggu (15/9) sehingga Kirana mengumpulkan nilai bersih lima poin.
Hari ini, Senin, perlombaan di semua nomor ditiadakan akibat cuaca buruk, sehingga Kirana tetap berada di posisi pertama dan mengunci perolehan emas.
Kirana unggul lima poin atas atlet Jawa Timur Nurul Rahman yang mengumpulkan 10 poin di posisi kedua. Nurul berhasil enam kali finis di posisi kedua dalam enam kali balapan sehingga dirinya mengunci perolehan perak bagi Jawa Timur.
Adapun selesainya balapan keenam pada Minggu (15/9) menempatkan atlet Riau Mariyanti di posisi ketiga dengan perolehan 15 poin. Mariyanti pun mengunci perolehan medali perunggu.
Lebih lanjut, atlet Kepulauan Seribu Dilla Adilya di posisi keempat dengan 20 poin. Selanjutnya atlet Papua Barat Andini Setyaningrum di posisi kelima dengan 24 poin lalu pada posisi keenam dengan 28 poin.
Baca juga: Hoiriyah dulang emas pertama layar bagi Jatim di nomor IQ Foil putriDiketahui, para atlet layar kelas putri dan internasional 470 campuran yang sedang melangsungkan pertandingan hari ketiga terpaksa harus kembali ke Pantai Gampong Jawa, Banda Aceh lantaran cuaca laut yang tidak mendukung, Senin.
Pantauan di lokasi, panitia perlombaan memanggil para atlet yang sudah bertolak ke titik mulai perlombaan masing-masing untuk kembali ke pantai pada sekira pukul 12.25 WIB.
Para atlet pun ramai-ramai bergegas mengarahkan layarnya menuju pantai hingga pukul 12.45 WIB.
Petugas teknis cabang olahraga layar Humphrey Sinyal menyebut bahwa radar panitia yang dipasang di atas sebuah kapal karang di area pantai menunjukkan adanya potensi hujan dan angin yang semakin kencang di area perlombaan.
"Itu radar kami itu di atas kapal menyatakan bahwa itu hujan dan angin juga semakin kencang. Jadi takut ada risiko berlayar bagi para atlet," kata Humphrey menunjuk ke arah laut, titik dimulainya perlombaan sejumlah kelas layar pada Senin.
Baca juga: Seorang anak laki-laki tenggelam di area lomba layar
Baca juga: Layar - Peserta terpaksa kembali ke pantai karena cuaca tak mendukung
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024