Banda Aceh (ANTARA) - Atlet layar Sulawesi Selatan (Sulsel) Syaikah Surastri mendulang emas di nomor ILCA 4 putri dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 di Pantai Kampung Jawa, Banda Aceh pada Senin.

Dibatalkannya perlombaan hari ketiga, Senin, membuat statistik perlombaan pada Minggu (15/9) digunakan untuk pemetaan pengalungan medali.

Syakiah dengan tujuh poin bersih unggul dari atlet asal Papua Emma yang memiliki delapan poin bersih, sehingga membuat Syakiah mengunci perolehan emas.

Syakiah sempat mengawali penampilan di nomor ILCA 4 putri dengan finis di urutan kelima pada balapan pertama, Sabtu (14/9).

Namun, dalam lima kesempatan balapan berikutnya Syaikah mampu empat kali finis terdepan dan tanpa penalti, sehingga bisa mengumpulkan total nilai bersih tujuh poin.

Sementara Emma berhasil dua kali finis di posisi pertama dalam enam kali balapan. Sementara pada empat balapan lainnya, Emma mendapatkan dua poin. Dengan demikian Emma mengumpulkan delapan poin dalam enam kali balapan yang membuatnya mengunci medali perak.

Adapun atlet Kaltim Devi Aprianti berada pada posisi ketiga dengan 14 poin yang membuat mengunci perolehan perunggu.

Kemudian atlet Banten Kasih Anastasia berada pada posisi keempat dengan 18 poin, atlet Jakarta Gabriella Rachel di posisi kelima dengan 21 poin, dan atlet Aceh Fannisa di posisi keenam dengan 35 poin.

Baca juga: Kirana kunci emas pertama layar bagi Aceh di nomor ILCA 6 putri

Diketahui, para atlet layar kelas putri dan internasional 470 campuran yang sedang melangsungkan pertandingan hari ketiga terpaksa harus kembali ke Pantai Gampong Jawa, Banda Aceh lantaran cuaca laut yang tidak mendukung, Senin.

Pantauan di lokasi, panitia perlombaan memanggil para atlet yang sudah bertolak ke titik mulai perlombaan masing-masing untuk kembali ke pantai pada sekira pukul 12.25 WIB.

Para atlet pun ramai-ramai bergegas mengarahkan layarnya menuju pantai hingga pukul 12.45 WIB.

Petugas teknis cabang olahraga layar Humphrey Sinyal menyebut bahwa radar panitia yang dipasang di atas sebuah kapal karang di area pantai menunjukkan adanya potensi hujan dan angin yang semakin kencang di area perlombaan.

"Itu radar kami itu di atas kapal menyatakan bahwa itu hujan dan angin juga semakin kencang. Jadi takut ada risiko berlayar bagi para atlet," kata Humphrey menunjuk ke arah laut, titik dimulainya perlombaan sejumlah kelas layar pada Senin.

Baca juga: Hoiriyah dulang emas pertama layar bagi Jatim di nomor IQ Foil putri
Baca juga: Seorang anak laki-laki tenggelam di area lomba layar

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024