Pada awal babak pertama, kedua kesebelasan tampil santai dan tenang saat membangun serangan sehingga bola lebih banyak berkeliaran di lapangan tengah tanpa tercipta peluang emas.
Babak pertama pun harus berakhir tanpa ada satu pun gol yang tercipta.
Memasuki babak kedua, Kalimantan Selatan langsung bermain agresif dan cukup memberikan tekanan untuk lini bawah Jawa Barat yang dipagari Fauzan Nabil dan kawan-kawan.
Pada menit ke-61, Kalsel mendapatkan peluang untuk mengubah papan skor lewat tendangan keras Akhmad Riyadi dari luar kotak penalti, tapi bola masih membentur tiang kiri gawang.
Tak ingin terus menerus diserang, Jawa Barat akhirnya bangkit di sisa 25 menit pertandingan. Mereka mulai melakukan tekanan ke lini pertahanan Kalimantan Selatan.
Baca juga: Komisi X minta investigasi khusus terkait insiden pemukulan wasit
Namun, serangan anak asuh Dindin Wahyudin secara bertubi-tubi itu masih dapat diantisipasi garis pertahanan Kalimantan Selatan, skor 0-0 bertahan hingga waktu normal berakhir, sehingga pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Pada 15 menit pertama babak perpanjangan waktu, kedua tim mendapatkan peluang lewat tendangan dari luar kotak penalti. Namun, berkat ketangguhan kiper masing-masing tim dapat menyelamatkan gawang mereka.
Di babak kedua perpanjangan waktu, baik Jawa Barat maupun Kalimantan terus melakukan jual beli serangan, tetapi keadaan tak kunjung berubah hingga laga usai dan harus diputuskan lewat drama adu penalti yang dimenangkan Jawa Barat.
Di babak final, Jawa Barat akan bertemu pemenang antara Jawa Timur versus Aceh yang berlangsung Senin malam.
Baca juga: Sepak bola-Babak semifinal putra PON pindah ke Stadion Harapan Bangsa
Baca juga: Mendaki tangga medali, Jawa Barat harus "nomer hiji"
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024