“Kami tidak hanya memperbaiki fisik bangunan dan menyelamatkan koleksi, tetapi juga melakukan reimajinasi terhadap bagaimana museum ini dapat berperan lebih besar bagi masyarakat,” kata Pelaksana Tugas Kepala IHA Ahmad Mahendra di Jakarta, Selasa.
Museum Nasional Indonesia sempat dilanda kebakaran yang menghanguskan enam ruangan bagian belakang gedung A pada 16 September 2023, sehingga Kemendikbudristek melalui IHA terus melakukan revitalisasi dengan melibatkan berbagai langkah penanganan yang komprehensif, dimulai dari pendataan dampak kerusakan terhadap bangunan dan koleksi.
“Revitalisasi ini bukan sekadar perbaikan infrastruktur, tetapi transformasi yang mendalam, baik secara fisik maupun konseptual, yang menghadirkan museum sebagai ruang interaktif sehingga dapat relevan dengan kebutuhan publik modern,” ujar Mahendra.
Mahendra menjelaskan, seluruh proses revitalisasi dilakukan secara paralel dengan pemindaian serta dokumentasi untuk memastikan konservasi yang akurat. Pendampingan dari tim Tenaga Ahli Cagar Budaya dan Tim Ahli Pemugaran, UNESCO, dan pakar internasional lainnya turut memperkuat langkah-langkah revitalisasi, disertai rangkaian diskusi kelompok terpumpun yang dilakukan secara intensif dengan para ahli.
Beberapa tim ahli yang dilibatkan yakni dari dalam dan luar negeri seperti tim ahli cagar budaya, tim ahli pemugaran, serta visitasi mitra internasional seperti Jepang, Perancis, Belanda dan Amerika guna memastikan kelayakan dan perencanaan revitalisasi yang holistik.
Revitalisasi Museum Nasional Indonesia juga mencakup transformasi konseptual melalui konsep reimajinasi warisan budaya yang terdiri atas tiga pilar utama yakni reprogramming, redesigning, dan reinvigorating.
“Museum Nasional Indonesia diharapkan menjadi lebih dari sekedar ruang pameran dan menjadi pusat interaksi sosial serta edukasi bagi masyarakat,” ucap Mahendra.
Ia menegaskan, sistem keamanan museum juga telah ditingkatkan secara signifikan, termasuk penerapan teknologi terbaru untuk melindungi koleksi museum dari ancaman di masa depan.
"Perbaikan fisik museum juga mencakup renovasi ruang pameran dan peningkatan fasilitas pengunjung, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman," tuturnya.
Sementara itu, Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi menyampaikan, kebakaran yang melanda museum tahun lalu menjadi pelajaran penting untuk merevitalisasi museum menjadi ruang yang tetap relevan dengan kebutuhan generasi muda bangsa di masa mendatang.
“Kebakaran tahun lalu memang menjadi tantangan besar bagi kami, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat komitmen kami dalam melestarikan dan memperkenalkan kembali kekayaan budaya Indonesia. Revitalisasi ini adalah upaya berkelanjutan untuk memastikan Museum Nasional Indonesia tetap menjadi ruang yang relevan dan inspiratif bagi generasi mendatang,” tuturnya.
Chandra mengemukakan, komitmen IHA dalam menghidupkan kembali Museum Nasional Indonesia juga mencakup inovasi berkelanjutan, baik dari segi program edukasi maupun pameran, sehingga museum akan terus berkembang dengan memperkenalkan program-program baru yang memanfaatkan teknologi dan menyesuaikan dengan kebutuhan pengunjung di era modern.
“Ruang ImersifA dan rangkaian program pameran baru yang menggabungkan elemen digital dan fisik akan memberikan perspektif yang segar tentang sejarah dan budaya Indonesia, menciptakan ruang yang menginspirasi dialog lintas budaya dan keterlibatan sosial,” katanya.
Baca juga: Museum Nasional Indonesia gelar “ruwatan” pasca terbakar
Baca juga: Museum Nasional telah selamatkan 90 persen koleksi pascakebakaran
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024