Dari target Rp1 triliun tadi, 25 persen diantaranya diperoleh melalui kanal digitalJakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berhasil mengumpulkan Rp912 miliar dana zakat per September ini atau mendekati target zakat tahun ini sekitar Rp1 triliun, yang 25 persen diantaranya diperoleh melalui kanal digital.
"Dari target Rp1 triliun tadi, 25 persen diantaranya diperoleh melalui kanal digital," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan di sela-sela kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Teknologi Informasi (IT) Baznas yang digelar di Jakarta, Selasa.
Dari 25 persen zakat yang disalurkan melalui kanal digital, kata Rizaludin, sebanyak 60 persen diperoleh melalui laman web atau Kantor Digital Baznas yang telah diluncurkan sejak 2022 lalu. Oleh karenanya ia menekankan digitalisasi tata kelola zakat, sehingga pengelolaan zakat di Indonesia bisa menjadi lebih optimal.
"70 persen dana zakat kita diambil secara ritel atau perorangan, tentu kita memerlukan digitalisasi zakat sebanyak-banyaknya, yang bisa menjembatani antara pemberi zakat (muzaki) dan Baznas," ujarnya.
Baca juga: Baznas tekankan digitalisasi dalam rangka optimalkan pengelolaan zakat
Sementara Ketua Baznas RI Noor Achmad memprediksi Baznas akan mampu memperoleh zakat sebanyak Rp1,2 triliun hingga akhir tahun 2024 ini.
Ia mengatakan digitalisasi tata kelola zakat bermaksud mempercepat proses pengelolaan zakat, sekaligus menjawab tuntutan umat dalam hal transparansi dan pertanggungjawaban dana yang dikelola, yang akan lebih mudah dilakukan melalui digitalisasi.
Noor menyebut digitalisasi tata kelola zakat bisa memaksimalkan pengumpulan dan penyaluran zakat agar tidak keluar dari salah satu wilayah tertentu, sehingga dana yang diserap dan disalurkan bisa menjadi semakin optimal.
Baca juga: Deputi BAZNAS: Realisasi penerimaan zakat sudah capai Rp900 miliar
"Pengumpulannya tetap dilakukan oleh Baznas wilayah, sehingga pengumpulan dan penyaluran bisa langsung ke masyarakat setempat, tapi laporannya tetap ke pusat," ujarnya.
Untuk itu Baznas menggelar Rakernis IT yang diikuti oleh sebanyak 234 perwakilan dari Baznas provinsi/kabupaten/kota se-Indonesia, sehingga digitalisasi tata kelola zakat tidak hanya dikuasai oleh Baznas RI, namun juga seluruh cabangnya guna meraih hasil yang maksimal.
Di samping itu Baznas juga telah meluncurkan Sistem Manajemen Informasi Baznas-Unit Pengumpul Zakat (Simba-UPZ) pada awal September lalu, yang menjadi tulang punggung tata kelola zakat se-Indonesia.
Baca juga: Baznas berikan rekomendasi pembentukan 7 LAZ guna pacu potensi zakat
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024