Palembang (ANTARA News) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan, kekerasan terhadap anak dan perempuan sekarang ini bukan saja terjadi di dalam masyarakat tetapi juga dilingkungan keluarga.

Bahkan kekerasan terhadap anak dan perempuan juga telah terjadi dilingkungan pendidikan, kata Menteri pada acara rapat koordinasi Program Keluarga Harapan Nasional Wilayah Barat di Palembang, Senin malam.

Memang, ujar dia, kekerasan terhadap anak dan perempuan terdiri dari kekerasan fisik, seksual dan emosional serta gabungan ketiganya.

Berdasarkan data Kementerian Sosial 2009, Unicef dan Puska UI melakukan survei pada rumah tangga terhadap kekerasan anak usia 10--18 tahun yang menunjukkan bahwa banyak anak dan perempuan pernah mengalami kekerasan, kata dia.

Hal ini benar-benar mengusik rasa kemanusiaan, moralitas, serta tradisi ketimuran.

Oleh karena itu melalui Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah dikucurkan selama ini diharapkan kekerasan terhadap anak dan perempuan dapat ditekan.

PKH merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga yang diharapkan nantinya kekerasan terhadap anak dan perempuan berkurang.

Namun, ujar dia, untuk mengurangi kekerasan terhadap anak dan perempuan itu perlu mengutamakan keariban lokal.

Melalui keariban lokal bisa menjadi instrumen dalam membangun kesejahteraan bangsa dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki menyambut baik atas dikucurkannya PKH tersebut.

Hal ini karena PKH dapat membantu masyarakat kurang mampu termasuk di Sumsel.(*)


Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014