Saya selalu katakan bahwa teknologi itu mempermudah yang sulitJakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan pemanfaatan layanan teknologi menjadi kunci sekaligus kekuatan utama dalam memperkuat produk lokal Indonesia terutama yang berkaitan dengan sektor pertanian.
"Saya selalu katakan bahwa teknologi itu mempermudah yang sulit. Karena itu saya ingin temu bisnis ini menambah kekuatan kita dalam mendahulukan kepentingan Indonesia dan kepentingan rakyat di masa yang akan datang," ujar Wamentan Sudaryono dalam kegiatan Temu Bisnis P3DN tahap VIII yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten Selasa.
Melalui teknologi, lanjut Wamentan, pemerintah ingin menciptakan lebih banyak pengusaha atau orang-orang yang bisa berkontribusi langsung pada pembangunan Indonesia ke depan, salah satunya industri pertanian yang saat ini semakin berkembang pesat.
"Kita ingin menciptakan lebih banyak orang kaya baru untuk membina dan membesarkan industri industri yang belum memiliki kecukupan. Kuncinya adalah visi, misi, planning dan eksekusi. Nah selama ini kelemahan kita ada di monitoring dan evaluasi. Jadi kegiatan ini sepenuhnya harus berorientasi pada manfaat dan kepentingan masyarakat," ujarnya pula.
Ia menjelaskan penggunaan teknologi selama ini mampu membawa pelayanan pemerintah menjadi lebih transparansi sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas, sehingga dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat maupun daerah.
Baca juga: Wamentan serap permasalahan petani sawah tadah hujan Kota Balikpapan
Baca juga: Wamentan ingin komoditas perkebunan jadi juara di perdagangan dunia
"Kolaborasi harus kita perkuat baik yang di pemerintah pusat maupun daerah. Kenapa? Karena kita adalah satu kesatuan. Ingat, Indonesia itu tidak hanya di mana kita duduk sekarang. Kadang kadang kita lupa Indonesia itu dari ujung Aceh sampai Papua dan semua harus kita perhatikan," katanya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta para pelaku bisnis untuk berpikir holistik tanpa memikirkan untung lebih dulu. Dia ingin pengusaha mementingkan kepentingan masyarakat sebagai upaya bersama membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
"Negeri ini harus kita bawa menuju sistem ekonomi digital dan kita harus berpikir holistik dan jangan kita berpikir untung seketika. Saya yakin kita bisa menciptakan 2,9 juta lapangan kerja baru untuk bangsa ini," jelasnya.
Baca juga: Wamentan: Mahasiswa berpeluang menjadi pengusaha di sektor pertanian
Baca juga: Wamentan: B50 menjadi "bargaining" Indonesia kepada dunia
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024