Hal itu disampaikannya ketika dikonfirmasi apakah PDI Perjuangan (PDIP) akan merapat ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Kami ingin agar pemerintahan Pak Prabowo-Gibran lebih efektif, dan situasi lebih kondusif, kerukunan, persahabatan bisa tercipta karena itu kekuatan parpol sebanyak-banyaknya mungkin akan kami rangkul dan dekati untuk menciptakan suasana politik yang lebih kondusif dan baik," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Dia menyebut dengan suasana politik yang kondusif maka dapat mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pula di tengah masyarakat.
"Supaya pemerintahannya lebih tenang, rakyatnya bisa lebih tenang sehingga ada pertumbuhan ekonomi lebih baik, ada pergerakan masyarakat yang lebih baik, lebih optimis, dan lebih yakin menatap masa depan," ujarnya.
Dia pun menyebut komunikasi yang terjalin antara Gerindra dan PDIP berlangsung baik dan lancar.
Dia mengatakan bahwa Gerindra dan PDIP memiliki tujuan yang sama, sekalipun memiliki perbedaan di dalam cara mencapai tujuan tersebut.
"Ada pendekatan dan cara yang mungkin berbeda, tetapi sering kali tujuan kita sama. Kita tidak ketemu di jalan, tapi ketemu di perempatan, sering kali begitu. Jadi sebenarnya perbedaan itu hanya sebuah cara bagaimana tujuan mulia itu dicapai," kata dia.
Sebelumnya, Selasa (10/9), Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membenarkan rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelum pelantikan pada 20 Oktober 2024.
“Ya, akan, insya Allah,” kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Puan menjelaskan bahwa pertemuan tersebut akan membicarakan banyak hal, namun dia enggan mengamini kemungkinan pertemuan tersebut akan membahas seputar koalisi.
“Akan ada pertemuan, insya Allah iya. Bahwa akan ada pembicaraan sampai ke situ (koalisi, red.), kita tunggu saja,” ujarnya.
Baca juga: Muzani: Kabinet gemuk lebih efektif sebab fokus kementerian tersentral
Baca juga: Ketua umum partai di KIM belum bahas susunan menteri
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024