Saat membuka Pameran Halal Internasional Malaysia (Malaysia International Halal Showcase/MIHAS) 2024 di Kuala Lumpur pada Selasa, dia mengatakan negara-negara di seluruh dunia, khususnya di Timur Tengah, ASEAN, China, dan Eropa, mendukung pengembangan industri halal.
Saat bertemu dengan Vladimir Putin di Vladivostok, Presiden Rusia itu juga menyampaikan dukungannya, kata Anwar.
Menurut Anwar, dunia juga mengakui upaya Malaysia dalam mempromosikan, mengupayakan kerja sama, dan meningkatkan kolaborasi dalam industri halal.
Dia mengeklaim bahwa Malaysia masih memimpin dalam sertifikasi halal dan kiprahnya sudah dikenal di tingkat internasional.
Menurut Anwar, sejumlah negara dan kawasan menekankan perlunya sertifikasi halal. Dia berharap Malaysia tidak hanya menawarkan kerja sama dalam sertifikasi tetapi juga perdagangan halal.
Pameran halal MIHAS 2024, yang digelar oleh Badan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Malaysia (MATRADE) di Kuala Lumpur, menargetkan 40.000 pengunjung.
Pameran itu telah melibatkan 17.000 pembeli dan penjual asing dengan total penjualan sekitar 25 miliar ringgit Malaysia (sekitar Rp88,7 triliun).
Sementara itu, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Aziz mengatakan MIHAS telah diakui sebagai salah satu pameran dagang internasional yang diakui oleh Persatuan Industri Pameran Global (UFI) dan diakui sebagai pameran perdagangan halal terbesar di dunia.
Sejak digelar pertama kali pada 2004, pameran itu telah menarik sekitar 500.000 pengunjung dan mengangkat nama Malaysia di pentas global, kata Zafrul.
Tahun ini, MIHAS mengangkat tema "Globalizing Halal Innovations" dan menargetkan transaksi senilai RM3,5 miliar (sekitar Rp12,4 triliun). Pameran tahunan itu berlangsung pada 17-20 September.
Baca juga: Malaysia incar Rp3,5 triliun lewat pameran halal MIHAS@Dubai
Baca juga: 250 pembeli akan hadiri pencocokan bisnis di MIHAS 2024 Malaysia
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024