KBRI Brussel melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu mengatakan baju adat Tulang Bawang yang dikenakan oleh Manneken Pis didominasi warna emas dan aksen yang menarik dan melambangkan keindahan yang elegan.
Pemakaian baju adat tersebut diharapkan tidak hanya menarik perhatian para wisatawan tetapi juga menambah pengetahuan masyarakat lokal tentang budaya Indonesia.
Manneken Pis merupakan ikon Belgia yang dikenal di seluruh dunia dan menjadi destinasi utama bagi wisatawan lokal dan asing di Belgia. Sepanjang tahun, Manneken Pis sering kali berpakaian kostum tradisional dari berbagai negara atau baju seragam dari berbagai organisasi yang tengah merayakan ajang pentingnya.
Pemakaian baju adat Indonesia ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan, setelah pernah dilaksanakan pada 2008 dan 2012.
Pemakaian baju adat Indonesia oleh Manneken Pis menjadi simbol eratnya persahabatan antara Indonesia dan Belgia yang telah mencapai usia 75 tahun dan akan terus berlanjut sesuai dengan tema perayaan tahun ini yaitu ‘Towards Our Centenary’.
Selain pemakaian baju adat, perayaan hubungan diplomatik kali ini juga dimeriahkan oleh parade budaya dari pusat kota Brussel menuju lokasi Manneken Pis di Rue de l’Etuve.
Di tengah cuaca cerah di Kota Brussel, masyarakat Indonesia di Belgia bersama-sama dengan kelompok Gamelan Bali KBRI Brussel melakukan pawai budaya diiringi oleh permainan Gamelan Bale Ganjur.
Alun-alun Kota Brussel di Grand Place pun terlihat begitu meriah dengan berkibarnya Bendera Merah Putih dan beragam pakaian Nusantara yang dikenakan oleh peserta parade.
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh masyarakat di Indonesia melalui liputan oleh Deutsche Welle Indonesia dan RRI Pro 2 pada hari pelaksanaan kegiatan.
Pawai budaya itu sukses menarik perhatian warga Brussel, serta wisatawan yang tengah berada di alun-alun Kota Brussel.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024