Dalam kegiatan SLCN ini, diberikan beberapa materi pembelajaran seperti pengenalan produk informasi BMKG, pemahaman terhadap kondisi dan informasi cuaca lautTernate (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate menghadirkan 100 nelayan dari berbagai wilayah kota tersebut untuk mengikuti Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN).
"SLCN merupakan kegiatan yang diselenggarakan dengan konsep Sekolah lapang untuk memberikan informasi dalam pemanfaatan produk informasi cuaca dan iklim laut yang ditujukan kepada para Nelayan skala mikro maupun makro, penyuluh perikanan, dan pihak-pihak lainnya," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin di Ternate, Kamis.
Baca juga: BMKG: SLCN merupakan program nasional yang penting bagi nelayan
Dia mengatakan, SLCN ini adalah salah satu program prioritas nasional BMKG dan dilaksanakan rutin setiap tahun yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait layanan informasi cuaca dan iklim maritim dari BMKG dan informasi terkait prakiraan lokasi ikan yang berasal dari BMKG ataupun peta potensi daerah penangkapan ikan (PPDPI) yang berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Apalagi, kata Sakimin, Provinsi Malut sebagai salah satu provinsi kepulauan di Indonesia dengan mayoritas masyarakatnya melakukan aktivitas sehari-hari di lautan, seperti mencari nafkah sebagai nelayan, melakukan penyeberangan dari pulau ke pulau, dan lainnya.
"Dalam hal ini, BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Babullah Ternate hadir untuk memberikan informasi terkait cuaca dan iklim di Maluku Utara secara intensif dalam rangka memitigasi dampak bencana hidrometeorologi yang menimbulkan kerugian nyawa maupun material. Selain itu, BMKG juga terus memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya," katanya.
Sehingga, kata dia, kesadaran terhadap perubahan cuaca dan iklim yang berubah-ubah secara dinamis harus betul-betul difahami para nelayan di daerah ini.
Baca juga: BMKG gelar SLCN untuk edukasi nelayan Cirebon soal pengetahuan cuaca
Sedangkan, dalam kegiatan SLCN ini, diberikan beberapa materi pembelajaran seperti pengenalan produk informasi BMKG, pemahaman terhadap kondisi dan informasi cuaca laut, serta cara membaca informasi Meteorologi Maritim.
Selain materi pembelajaran dari BMKG, SLCN juga memberikan ruang kepada pemangku kepentingan terkait untuk memberikan materi dalam kegiatan ini, di antaranya adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate dan Basarnas.
Wali Kota Ternate, Muhammad Tauhid Soleman ketika dihubungi menyatakan, kondisi cuaca mengakibatkan hasil tangkapan berkurang bahkan sering terjadi kenaikan harga ikan yang melonjak di pasaran.
"Oleh karena itu, dengan adanya SLCN bagi para nelayan bisa mendapatkan informasi serta pemahaman mengenai iklim dan cuaca, maka nelayan dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi, apabila harus tetap melaut dalam kondisi cuaca ekstrem," ujarnya.
Baca juga: Pemkot gandeng BMKG beri pemahaman nelayan Lhokseumawe soal iklim
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024