mereka konvoi bawa sajam, jadi pas turun mereka mencar
Jakarta (ANTARA) - Pihak kepolisian menegaskan sedang melakukan patroli pencegahan tawuran saat menelusuri kawasan Kali Bekasi yang menjadi lokasi penemuan tujuh mayat mengambang.

"Pihak kepolisian melakukan pencegahan aksi tawuran, itu yang dilakukan anggota pada saat di lokasi tersebut," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Dani Hamdani di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Minggu.

Dani menegaskan pihaknya mendapat laporan bahwa anggotanya sedang membubarkan tawuran pada malam itu.

Terlebih, dia juga mendapat keterangan dari salah satu saksi bahwa diduga adanya tawuran sebelum kejadian.

Kendati demikian, pihak kepolisian masih memastikan dugaan-dugaan itu dengan melakukan pemeriksaan kepada beberapa orang yang berhasil diamankan.

"Kami masih melakukan pemeriksaan, termasuk ada beberapa orang yang ditarik ke Polres Metro Bekasi Kota," ujarnya.
Baca juga: Penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi diduga karena tawuran

Ditemui terpisah, seorang saksi bernama Aldo Sihotang mengaku sempat melihat banyak orang membawa motor dan senjata tajam (sajam) pada malam itu.

"Saya emang ngitung 25 motor, mereka konvoi bawa sajam, jadi pas turun mereka mencar," ujar Aldo.

Aldo mengatakan kelompok itu diteriaki warga sebagai begal sehingga mereka langsung melompat ke dalam sungai berarus deras itu.

Penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi, tepatnya belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT004/RW008, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi diketahui saksi Minggu pagi pada pukul 06.00 WIB dan dilaporkan pukul 07.00 WIB.

Polisi menyatakan penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi itu diduga karena tawuran. Kendati demikian, dugaan tersebut masih akan didalami kembali oleh kepolisian.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024