Jakarta (ANTARA News) - Kecelakaan di lift Gedung DPR/MPR semakin menguatkan tekad Sekjen DPR untuk membangun dua lift baru yang nilai proyeknya sebesar Rp12 miliar. Sekjen DPR Faisal Djamal di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin menjelaskan, pihaknya telah menenderkan pembangunan dua lift tersebut. Diperkirakan pada Desember 2006, pembangunan dua lift tersebut telah dimulai. Pembangunan dua lift itu untuk mengatasi kepadatan lalu-lintas orang yang akan menggunakan lift di gedung parlemen. Namun tidak dijelaskan di gedung mana kedua lift itu akan dibangun. Ketua DPR Agung Laksono mengungkapkan, dua lift akan dibangun di Gedung Nusantara I DPR/MPR. Padahal lift yang sering mengalami gangguan berada di Gedung Nusantara III. Sebanyak lima orang kembali terjebak hampir satu jam dalam lift yang rusak di Gedung Nusantara III DPR/MPR/DPR Senayan Jakarta, Senin. Namun, kelima korban berhasil diselamatkan setelah anggota Pengamanan Dalam (Pamdal) dan teknisi gedung parlemen membongkar atap lift kemudian mengevakuasi korban. Lift macet di antara Lantai I dan Lantai II gedung tersebut. Korban yang terjebak dalam lift itu, dua di antaranya staf pemberitaan DPR RI dan wartawan Harian Jurnal Nasional Meita Anissa. Mereka dari Lantai II hendak naik ke lantai di atasnya, namun tiba-tiba lift justru merosot dan macet di antara Lantai I dan Lantai II. Mereka menggedor dinding lift dan terdengar sejumlah orang termasuk Pamdal DPR yang segera berkoordinasi dengan teknisi gedung. Pintu lift sulit dibuka karena lift macet di tengah kedua lantai. Akhirnya, petugas membongkar atap lift untuk mengevakuasi korban. Peristiwa seperti itu juga telah beberapa kali terjadi. Beberapa orang di dalam lift termasuk Wakil Ketua MPR AM Fatwa. Selain itu reporter Anteve pernah terjebak dalam lift yang anjlok dari lantai II ke lantai dasar. Namun tidak ada korban cidera waktu itu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006