Tahun lalu, film DAM 999 berhasil memenangi festival ini...
Jakarta (ANTARA News) - Ajang International Film Festival for Environment, Health and Culture (IFFEHC) yang tahun ini kembali digelar, dipastikan tanpa kehadiran film dari sineas Indonesia.

"Tahun lalu dan tahun ini tidak ada film dari sineas Indonesia yang terlibat. Ini menunjukkan kurangnya minat dari orang-orang di Indonesia membuat film bertema-tema sosial atau lingkungan. Mungkin karena faktor biaya lalu prioritas," ujar Pendiri dan Director IFFEHC, Damien Dematra, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Damien mengatakan, IFFEHC 2014 ini merupakan penyelenggaraan ke tiga kalinya. Namun, khusus untuk tema lingkungan, tahun ini merupakan penyelenggaraan ke dua.

"Tahun lalu, film DAM 999 berhasil memenangi festival ini, salah satunya karena kuat sekali dalam tema lingkungannya," katanya.

Damien mengungkapkan, pada tahun 2014 ini, IFFEHC menggandeng dua ajang festival film internasional lainnya, yakni Asia Pasific International Filmmaker Festival and Awards (APIFA) dan World Film Awards (WFA).

"Dalam pelaksanaan festival kali ini, orang-orang yang ingin ikut serta namun karena tema-tema tertentu filmnya tidak bisa masuk (ke IFFEHC) tetapi sinematografinya bagus, maka bisa kami rekomendasikan ke World Film Awards atau Asia Pacific International Filmmaker Festival and Awards. Jadi film-film itu tidak bisa langsung kami buang," kata Damien.

Menurutnya, keterlibatan dua festival ini membuktikan festival film internasional di Indonesia semakin marak dan Indonesia sebagai tuan rumah mampu menyelenggarakan festival film yang tak kalah menarik dengan festival-festival film internasional di negara-negara lain.

"Ini dapat dilihat juga dari banyaknya peserta festival-festival film ini yang diikuti 55 negara dengan 465 film. 200 di antaranya berasal dari Amerika Serikat," katanya.

Menurut Damien kriteria yang diperlombakan dalam festival ini adalah, penyajian yang menarik, menghibur, dan memberi inspirasi, dipadu dengan teknik sinematografi yang baik. Ia berharap festival film ini dapat mendukung para sineas dalam dan luar negeri untuk berkarya bagi perbaikan kehidupan manusia khususnya dalam bidang lingkungan, kesehatan dan budaya.

"Di Indonesia sendiri, setidaknya untuk jangka pendek ada kesempatan bagi kami menunjukkan film-film pemenang (IFFEHC) yang dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat," ujarnya.

Pemenang IFFEHC 2014 untuk semua kategori seperti film cerita panjang, film cerita pendek, film dokumenter panjang dan pendek, serta kategori pendatang baru akan diumumkan pada 4 Juni mendatang di Universitas Mercu Buana (UMB).

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014