Jakarta (ANTARA News) - Menpora, Adhyaksa Dault merasa kaget ketika diinformasikan adanya dugaan penyimpangan renovasi Stadion Utama Senayan Jakarta yang akan digunakan untuk pertandingan sepakbola Piala Asia pada tahun 2007 nanti. "Coba anda tanyakan dalam pertemuan tadi, saya kira pengelola hanya menyalahi aturan saja, ternyata juga ada dugaan penyimpangan renovasi," kata Adhyaksa Dault di Jakarta, Senin seusai menerima Sekjen PSSI, Nugraha Beosoes yang melaporkan tentang penggunaan lapangan yang sedang direnovasi sebelum waktunya digunakan oleh pihak Badan Pengelola Gelora Bung Karno (BPGBK) itu. Renovasi stadion Senayan Jakarta itu telah dianggarkan sebesar Rp 87 miliar dan diantaranya sebesar 60 persen merupakan dana yang bersumber dari BPGBK dan berarti pelaksanaan renovasi dilakukan pihak pengelola. Dugaan penyimpangan renovasi Stadion Utama Senayan Jakarta tersebut terutama semula bangku penonton yang terbuat dari kayu tanpa ada pemisah antara bangku yang satu dengan yang lain akan diganti dengan bangku jenis fiber glass. Namun kenyataannya dilapangan bangku kayu panjang itu hanya dibatasi dengan sepotong kayu tanpa ada pemisahan yang jelas dan diberi nomor. "Saya akan tanyakan masalah ini nanti dalam pertemuan selanjutnya. Saya tidak mau persiapan untuk tuan rumah Piala Asia itu hanya sembarangan karena saya yang memberikan jaminan kepada AFC ketika bertemu presidennya di Malaysia," kata Adhyaksa. Bahkan, menurutnya, masalah keamanan penonton dan pemain dari berbagai negara di Piala Asia nanti juga telah dijamin. "Saya tidak mau peristiwa di Surabaya itu terulang nanti di Senayan ini. Untuk itu saya telah melakukan koordinasi dengan kapolri untuk memberikan pengamanannya nanti," katanya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006