Airbus Industrie telah menguji berbagai sistem dan kelaikan terbang pesawat terbang yang akan head to head dengan Boeing B-787 Dreamliner itu, melalui ratusan penerbangan uji memakai delapan pesawat terbang uji.
"Kebanyakan pemesan adalah maskapai penerbangan Asia. Operator perdana A350 XWB ini adalah Qatar Airways," kata Senior Director A350 XWB Program Airbus Industrie, Daniel Wenninger, di Kantor Pusat Honeywell Aerospace, Phoenix, Arizona, Jumat.
Dia dan timnya sengaja diundang Honeywell Aerospace untuk menjelaskan program A350 XWB berbadan komposit ini kepada puluhan jurnalis internasional.
"Terhadap pesanan tersebut kami tengah melakukan pengujian dan ground checking. Permintaan itu kami serahkan pada kuartal III tahun ini," kata dia.
Performansi A350 XWB yang dinyatakan memakai teknologi penerbangan state-of-the-art didukung sistem-sistem yang disediakan Honeywell Aerospace.
Salah satu yang diunggulkan adalah Air System Integration Bench (AirSIB), suatu sistem pengolahan dan pengelolaan udara di dalam kabin dan mesin terintegrasi antara sistem ventilasi di kabin pemakai jasa, sistem pendingin udara, hingga catu daya dari Auxilary Power Unit (APU).
"Perbedaan terbesar adalah besaran ruang dan jumlah orang di dalam kabin. Ini telah bisa diwujudkan secara baik," kata dia.
APU terkuat di dunia dibuat Honeywell Aerospace untuk A350 XWB ini. Hal-hal yang terjadi setelah semua sistem itu bekerja, kata dia, tidak akan bisa dilihat pemakai jasa penerbangan, karena Honeywell Aerospace dapat menerjemahkan keinginan konsumen menjadi lebih sederhana.
Hal lain yang juga disediakan Honeywell Aerospace adalah sistem avionika, meliputi Flight Management System dan berbagai instrumen pendukung keselamatan penerbangan, di antaranya TCAS (Terrain anti-Collision Aircraft System) yang dikembangkan.
Mengingat aktivitas penerbangan di berbagai bandar udara internasional makin meningkat, maka keselamatan dan keamanan penerbangan menjadi pertaruhan penting. "Di sini kami disuplai juga sistem yang sangat penting, yaitu Advancing Air Traffic Management System," katanya.
Sistem ini memungkinkan pesawat terbang berkomunikasi secara data dan bentuk lain dengan pengelola bandar udara. Dengan begitu, efisiensi dan efektivitas dari segala sisi bisa ditingkatkan.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
