"Pembangunan industri sapi perah, dan industri pengolahan susu, untuk mendukung presiden RI Jokowi dan program minum dari presiden terpilih Prabowo Subianto," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Poso, Sulteng, Rabu.
Kementan membawa TH Grup sebagai perusahaan industri dan peternakan sapi terbesar di Vietnam, yang menyediakan 50 persen kebutuhan susu di Vietnam.
"Ahamdulillah mereka tertarik berinvestasi di Kabupaten Poso. Kami mendapatkan arahan dari presiden dan presiden terpilih, untuk membangun peternakan, dairy cattle untuk produksi susu," katanya saat meninjau lahan milik Bank Tanah di Napu, Poso.
Baca juga: Mentan ajak APPSI sukseskan program makan bergizi gratis
"Kalau investasinya lancar, tiga-sampai lima tahun target produksinya 1,8 juta ton," ujarnya.
Sementara itu diketahui Indonesia masih memenuhi kebutuhan susu dalam negeri, dengan masukan produk susu dari luar negeri sebanyak 3,7 juta ton.
"Ini artinya, kita memenuhi setengah kebutuhan impor per tahun," katanya menegaskan.
Ia berharap, pemerintah daerah dan pengambil kebijakan terkait, menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah pusat untuk mendukung program tersebut. Sehingga perlu dilakukan akselerasi agar investor ini tidak pindah ke lain hati.
"Ke masyarakat Poso, masyarakat Sulawesi Tengah agar mengawal dengan baik. Perusahaan ini sudah memiliki cabang di Amerika, New Zeland, Rusia, Australia, perusahaan ini perlu kita sambut dengan baik," pesannya.
Ia menegaskan, tujuan dari investasi itu untuk mensejahterakan petani, menekan impor, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan mengurangi kemiskinan.
Baca juga: Kementan: Mahasiswa-sarjana pertanian penting bagi pertanian modern
Pewarta: Fauzi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024