Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mulai tahun ini menjadi anggota The International Transport Forum (ITF) bergabung dengan 54 negara lainnya untuk dapat berbagi pengalaman dalam kebijakan transportasi, termasuk perlindungan keselamatan pengguna angkutan transportasi global.

"Sebelumnya Indonesia baru masuk sebagai anggota observer (pemantau). Tapi tahun ini (2014) kita sudah sebaga anggota tetap ITF," kata Wamenhub Bambang Susantoto, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin.

Bambang baru saja menghadiri pertemuan International Transport Forum (ITF) Annual Summit 2014 di Leipzig, Jerman, yang digelar 21-23 Mei 2014.

"Ini menjadi penghargaan tersendiri bagi Indonesia karena memiliki kesempatan untuk saling bertukar informasi dalam meningkatkan kapasitas pengembangan sistem transpotasi dari masing-masing negara," kata Bambang.

Tiga negara sebelumnya yang juga masuk menjadi anggota tetap yatu India, China, dan Chile.

"ITF juga menyediakan semacam kelompok pembuat kebijakan yang didasarkan riset ekonomi, statistik yang terdiri atas bisnis, pemerintah dan perguruan tinggi," ujarnya.

Pada forum tahunan ITF 2014 dengan "Transport for a Changing World" tersebut, Bambang mengusung sejumlah isu seperti membludaknya populasi motor di Indonesia.

Penjelasan soal populasi motor ini disampaikan dalam pembahasan "The Shared Road to Safety A Global Approach for Safer Motorcycling", yang diorganisasikan International Motorcycle Manufacturers Association (IMMA).

"Ketika saya sampaikan bahwa populasi sepeda motor di Indonesia sekitar 70 juta, hampir semua peserta kaget karena angka yang fenomenal di mana rasio 1 motor digunakan oleh empat orang penduduk," ujarnya.

Pada kesempatan itu Bambang menyampaikan pesan penting bahwa ITF sudah seharusnya ikut berupaya mengurangi kecelakaan di negara yang populasi sepeda motornya tinggi seperti di Vietnam, Tiongkok.

"Produsen, industri, publik harus ikut kampanye keselamatan transportasi," ujarnya.

Selain isu soal populasi sepeda motor, forum tersebut juga membahas soal ekspansi kapasitas bandara yang ternyata tidak hanya di Indonesia tetapi hampir di semua negara.

"Penambahan terminal, runway, juga menjadi masalah yang harus dicari jalan keluarnya," ujarnya.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014