Itulah refleksi saya setelah berjumpa dengan Jusuf Kalla, Senin (26/3) dan berdiskusi dengannya,"
Jakarta (ANTARA News) - Koordinator Gerakan Ayo Majukan Indonesia Denny JA menilai cawapres Jusuf Kalla (JK) akan lebih dominan di pemerintahan capres Joko Widodo (Jokowi) jika terpilih pada Pilpres 2014, ketimbang JK saat menjabat capres pada Presiden SBY (2004-2009).

"Itulah refleksi saya setelah berjumpa dengan Jusuf Kalla, Senin (26/3) dan berdiskusi dengannya," kata Denny lewat twitter @DennyJA_World, Senin malam.

Menurut pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) ini, di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2004-2009, JK juga menjadi wakil presiden, tetapi fungsi JK lebih sebagai "gas" mempercepat roda pemerintahan.

"Karakter SBY yang berhati-hati saat itu (2004-2009) memang terkesan lambat mengambil keputusan. JK mengisi kelambatan SBY dengan langkahnya yg taktis, cepat, dan berani. SBY adalah 'rem'. JK adalah 'gas'," ujar Denny.

Oleh karena itu, katanya, tak heran kemudian muncul isu "matahari kembar" di pemerintahan (2004-2009) karena peran JK yang dominan.

Denny mengatakan, tapi kini JK lebih berpengalamana dan arif. JK tak akan mengesankan menjadi "matahari kembar" bagi Jokowi di 2014 jika terpilih.

"Tapi peran JK yang harus lebih dominan, justru tak terhindari. Dari survei LSI Mmei 2014, publik sendiri menjustifikasinya," tambahnya.

Dari survei LSI, Jokowi memang figur yang kuat sekali untuk kategori kejujuran, kepedulian pada rakyat dan sederhana. Namun dari survei LSI, terbaca juga kekurangan Jokowi adalah pada pandangan visioner untuk program pemerintahan.

"Dua kekurangan Jokowi itu justru menjadi kekuatan Jusuf Kalla. Publik justru inginkan JK mengisi kekurangan itu," kata Denny.

Menurutnya, untuk pemerintahan SBY (2004-2009), JK menjadi "gas". Tapi untuk pemerintahan Jokowi (2014-2019) jika terpilih, JK menjadi "motor dinamonya".

Denny menyatakan, dirinya menemukan JK yang kini lebih kuat motivasinya ingin melakukan "public service" bagi bangsa, namun secara de facto, Denny menilai peran JK nanti akan lebih dominan sebagai wapresnya Jokowi dibanding sebagai wapres saat Pemerintahan SBY dulu.

"Namun di permukaan dan publik, JK akan lebih bermain cantik untuk tetap mengedepan Jokowi karena Jokowi yg menjadi presidennya," demikian Denny JA.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014