Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang berbalik melemah walau sempat menguat

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, diperkirakan naik setelah data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan.

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah meningkat 72 poin atau 0,47 persen menjadi Rp15.093 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.165 per dolar AS.

"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang berbalik melemah walau sempat menguat setelah revisi pada data produk domestik bruto AS menunjukkan penjualan barang tahan lama yang lebih kuat dari perkiraan, begitu pula dengan data klaim pengangguran AS yang juga lebih baik," kata analis mata uang Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ia menuturkan pemesanan barang tahan lama 0 persen, lebih baik dibanding perkiraan -2,6 persen. Sementara klaim pengangguran AS 218 ribu pekerja, lebih baik dari perkiraan 225 ribu.

Namun, sikap ketua bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell dan pejabat The Fed lainnya yang semalam menolak memberikan pernyataan mengenai kebijakan moneter, ditanggapi investor sebagai sinyal akan kebijakan The Fed kedepannya yang mungkin masih akan tetap agresif menurunkan suku bunga.

Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.050 per dolar AS sampai dengan Rp15.200 per dolar AS.

Baca juga: Kemenkeu jelaskan potensi PNBP pasir laut yang capai triliunan rupiah
Baca juga: BI Jateng gelar Olimpiade Cinta Bangga Paham Rupiah
Baca juga: BI: Rupiah terus menguat seiring naiknya aliran masuk modal asing

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024