Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi dari Universitas Indonesia dr. Mila Maidarti Sp.OG Subs F.E.R Phd mengatakan PCOS atau gangguan siklus haid yang terjadi sejak remaja harus diperbaiki dengan gaya hidup sehat.
“Kita kalau bisa mencegah ketika mereka remaja. Mereka nggak datang dalam konsekuensi sudah gangguan haid, kita harus informasikan kepada pasien, terutama ibunya kalau anaknya obesitas, siklus menstruasinya tidak teratur, konsekuensinya sampai kanker endometrium,” kata Mila dalam diskusi mengenai PCOS bersama Rumah Sakit Pondok Indah Grup di Jakarta, Jumat.
Mila mengatakan, PCOS banyak disebabkan karena resistensi insulin yang menyebabkan obesitas dan diabetes. Pada anak remaja, tanda fisik yang bisa dilihat adalah acanthosis nigrican atau leher menghitam, rambut rontok dan muncul jerawat.
Baca juga: Ahli sarankan penderita PCOS mengonsumsi vitamin D
“Kita kalau bisa mencegah ketika mereka remaja. Mereka nggak datang dalam konsekuensi sudah gangguan haid, kita harus informasikan kepada pasien, terutama ibunya kalau anaknya obesitas, siklus menstruasinya tidak teratur, konsekuensinya sampai kanker endometrium,” kata Mila dalam diskusi mengenai PCOS bersama Rumah Sakit Pondok Indah Grup di Jakarta, Jumat.
Mila mengatakan, PCOS banyak disebabkan karena resistensi insulin yang menyebabkan obesitas dan diabetes. Pada anak remaja, tanda fisik yang bisa dilihat adalah acanthosis nigrican atau leher menghitam, rambut rontok dan muncul jerawat.
Baca juga: Ahli sarankan penderita PCOS mengonsumsi vitamin D
Tidak hanya kegemukan, resistensi insulin mengakibatkan ada gangguan keseimbangan hormonal dan juga meningkatkan sekresi LH atau hormon perempuan yang menumbuhkan sel telur jadi lebih dominan sehingga konsekuensinya tidak terjadi ovulasi dan siklus haid memanjang.
Obesitas dan diabetes karena kurang aktivitas menyebabkan resistensi insulin dan produksi androgen atau hormon laki-laki meningkat. Sehingga orang dengan PCOS cenderung memiliki ciri khas tumbuh rambut kecil di area muka dan jerawat.
“Kalau resistensi insulin tidak terperbaiki, terjadi diabetes. Jadi seperti lingkaran setan terus saja berputar. Konsekuensinya kalau terjadi resistensi insulin jadi diabetes, obesitas, sindroma metabolik, tekanan darah tinggi, kolesterolnya juga tinggi,” ucapnya.
Baca juga: Tanda kadar testosteron tinggi pada penderita PCOS
Baca juga: Tanda kadar testosteron tinggi pada penderita PCOS
Resistensi insulin dengan obesitas juga dapat menyebabkan produksi hormon yang mengikat androgen dalam liver menurun. Konsekuensi yang ditimbulkan adalah hiperandrogen.
Pola gaya hidup sedentari juga meningkat saat pandemi sehingga metabolisme tidak berjalan baik pada anak remaja usia 10-19 tahun yang menyebabkan kegemukan.
Modifikasi gaya hidup bertujuan untuk menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan ideal sehingga sindrom metabolik akan membaik.
Baca juga: Dokter imbau perempuan segera periksa jika siklus haid tidak teratur
Baca juga: Dokter imbau perempuan segera periksa jika siklus haid tidak teratur
“Modifikasi gaya hidup pada remaja yang kelebihan berat badan dan obesitas termasuk olahraga dan penurunan berat badan melalui pembatasan kalori,” kata Mila.
Mila menyarankan hindari makanan dengan indeks glikemik tinggi, dan perbanyak makanan kaya serat, protein dan omega 3, disertai dengan olahraga teratur.
PCOS pada remaja juga dapat dikelola melalui pil kontrasepsi oral kombinasi untuk memperbaiki siklus haid, dan konsumsi metformin untuk memperbaiki resistensi insulin.
Baca juga: Dokter sebut perempuan obesitas bisa sebabkan risiko gangguan PCOS
Baca juga: Wanita dengan PCOS lebih berisiko terhadap masalah kesehatan lain
Baca juga: Dokter sebut perempuan obesitas bisa sebabkan risiko gangguan PCOS
Baca juga: Wanita dengan PCOS lebih berisiko terhadap masalah kesehatan lain
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024