Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali meminta industri pariwisata di daerah itu membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Jumat, mengatakan hal ini penting, sebab akomodasi pariwisata di Pulau Dewata sebagian besar ada di pinggir pantai dan daerah-daerah potensial terdampak bencana.

“Oleh karena itu semua jajaran industri pariwisata harus membangun kesiapsiagaan bencana guna memperkecil risiko dari gempa bumi maupun tsunami,” kata dia.

Dewa Indra mengingatkan bahwa Bali terkenal dengan sektor pariwisatanya, di mana setiap isu terkait pariwisata menjadi sensitif.

Apabila terjadi bencana di akomodasi pariwisata dan wisatawan jadi terdampak, maka isu tersebut akan turut melemahkan pariwisata Bali.

“Maka dari itu saya mengajak industri pariwisata semuanya, mari kita bangun kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana, karena potensi bencana ada di daerah kita dan pariwisata sektor unggulan kita, jangan ini terdampak negatif,” ujarnya.

Adapun kesiapsiagaan yang dimaksud mulai dari kesiapan pengetahuan tentang kebencanaan. Pemprov Bali meminta industri pariwisata memahami potensi yang ada di Bali, baik bencana geologi atau hidrometeorologi.

“Kita harus paham karakteristiknya supaya respons kita tidak salah, seperti kalau gempa itu terjadi di dasar laut, termasuk kategori gempa dangkal, artinya episentrumnya tidak terlalu dalam dan magnitudonya itu 7 skala richter ke atas itu berpotensi tsunami,” kata Sekda Bali menjelaskan.

Dari pemahaman ini maka pihak kepariwisataan dapat mengambil langkah ketika terjadi bencana, begitu pula sebaliknya ketika paham bahwa potensi bencana tidak besar maka dapat mengarahkan wisatawannya untuk cukup berlindung di lokasi yang aman.

Selain kesiapan pengetahuan, Pemprov Bali juga meminta industri pariwisata membangun kesiapsiagaan fisik yaitu dengan membangun akomodasi yang layak dan sesuai standar.

“Ketika membangun hotel atau vila, termasuk bangunan yang lain seperti sekolah, rumah sakit, maka kita harus buat supaya struktur bangunan itu memiliki kemampuan untuk menghadapi kecelakaan,” ujarnya.

Baca juga: Pemprov Bali lantik ratusan Tagana, optimalkan bantu daerah rawan
Baca juga: Simulasi gempa siswa SLB awali program Provinsi Model SPAB di Bali

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024