Sanaa (ANTARA News) - Gerilyawan Syiah di Yaman utara menyerang posisi angkatan bersenjata dan menewaskan lima tentara, mendorong bentrokan baru di antara kedua pihak Selasa, kata para pejabat setempat dan petugas medis.

Para gerilyawan Syiah Huthi melancarkan serangan terhadap tiga pos militer di pintu masuk utara dan timur ke kota Amran, 50 kilometer (30 mil) dari ibu kota Sanaa dan melukai beberapa tentara lainnya, kata sumber, dan menambahkan bahwa suku lokal telah mendukung pemberontak, lapor AFP.

Serangan-serangan memicu bentrokan berlanjut sepanjang Selasa pagi yang menyebabkan beberapa gerilyawan tewas dan terluka, menurut para saksi.

Pada 20 Mei, petugas medis mengatakan 25 tentara dan gerilyawan tewas dalam semacam bentrokan di Amran, kubu pemberontak yang telah mencoba untuk meningkatkan posisi mereka di wilayah tersebut dengan mengadakan parade bersenjata dan protes-protes anti-militer.

Para gerilyawan diduga mencoba untuk memperbesar lingkup pengaruh mereka saat negara akan dibagi menjadi enam wilayah, mendorong mereka keluar dari kubu gunung di ujung utara ke daerah-daerah yang lebih dekat ke ibu kota Sanaa.

Para gerilyawan mengeluh Yaman akan dipecah menjadi daerah kaya dan miskin di bawah rencana federalisasi yang disepakati pada Februari, menyusul pembicaraan nasional yang adalah bagian dari transisi politik.

Kelompok Huthi telah memerangi pemerintah pusat selama bertahun-tahun, mengeluhkan marjinalisasi di bawah mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang digulingkan pada tahun 2012 setelah satu tahun protes.

Pada Februari, mereka menyita daerah Provinsi Amran dalam pertempuran dengan suku-suku yang menewaskan lebih dari 150 orang.

Kelompok gerilyawan, yang juga dikenal sebagai Ansarullah, harus menarik diri dari beberapa daerah berikut gencatan senjata dengan suku-suku bersenjata, dan ketika tentara dikerahkan untuk menghalangi kemajuan pemberontak menuju ibu kota.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014