Laporan dari ABC News, Jumat (27/9), mengungkapkan gugatan terbaru datang dari seseorang yang disamarkan namanya sebagai Jane Doe, ia menggugat Combs atas perlakuan yang diterimanya dibius hingga dirudapaksa yang menyebabkan Jane Doe mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
Jane Doe diwakili oleh kuasa hukumnya yaitu Marie Napoli dan Josep Ciaccio menggugat rapper yang telah menjadi orang berkuasa itu atas cedera fisik, tekanan emosional yang parah, kecemasan, hingga kerusakan lainnya.
Baca juga: Pengacara sebut Sean “Diddy” Combs akan bersaksi di persidangan
Dalam gugatannya, wanita tersebut menyebutkan bahwa perlakuan tidak pantas itu diterimanya sejak musim gugur 2020 dan terus berlanjut hingga Juli 2024.
Ia menyebutkan dirinya mengalami pelecehan seksual dari Combs berulang kali di rumah-rumah milik pria berusia 54 tahun itu yang terletak New York, Los Angeles, Miami dan terkadang hal itu terjadi dalam jangka waktu bulanan pada 2021 dan 2022.
Khususnya untuk Juli 2022, Jane Doe mengatakan bertemu dengan Combs di rumah Los Angeles dan dipaksa untuk menelan narkoba yang dia yakini termasuk ketamin hingga akhirnya pingsan.
Baca juga: Justin Bieber terhubung dengan Sean Diddy Combs
Dia kemudian mengikuti tes kehamilan dan memberi tahu Combs bahwa dirinya positif hamil. Menanggapi kabar itu, seorang rekan Combs berulang kali menuntut dia melakukan aborsi, dan akhirnya dia mengalami keguguran.
Pelecehan lainnya dialami Jane Doe pada Juli 2024, ia mengatakan Combs meminta dirinya untuk bertemu di rumah Miami dan setelahnya kembali ia dipaksa menelan dua pil.
Keesokan paginya, Jane Doe merasa sakit dan bingung serta tidak mengingat kejadian apapun di malam sebelumnya namun ia mendapati dirinya berada di sebuah kamar tidur yang berantakan.
Baca juga: Rapper Sean "Diddy" Combs ditangkap
Melalui kedua kuasa hukumnya, Jane Doe mengatakan bahwa Combs dan rekan -rekannya melacak lokasi dan memantau percakapannya. Combs bahkan meminta wanita ini untuk berhenti bekerja dan mengimingi-iminginya dengan dana sebagai cara mengontrolnya.
“Tokoh-tokoh kuat dalam industri hiburan telah lama mengeksploitasi artis dan penggemar yang bercita-cita tinggi,” kata Napoli dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan, "Tuntutan hukum terkenal baru-baru ini bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban selebritas ini, berpotensi mengubah praktik industri dan memberikan keadilan bagi para korban. Tidak ada orang yang berkuasa melebihi hukum. Ketenaran dan kekayaan tidak melindungi Sean 'Diddy' Combs dari tuduhan serius perdagangan seks dan pelecehan".
Baca juga: Universitas Howard cabut gelar kehormatan Sean 'Diddy' Combs
Sebelumnya, pada Selasa (24/9), seorang wanita lain menggugat Combs, menuduh bahwa maestro musik dan kepala keamanannya memperkosanya dan merekamnya di video di studio rekamannya di New York pada 2001.
Combs tetap dipenjara tanpa jaminan di New York atas tuduhan federal yang menuduhnya menjalankan jaringan besar yang memfasilitasi kejahatan seksual dan melakukan tindakan kekerasan, menggunakan pemerasan dan taktik lainnya untuk melindungi Combs dan mereka yang dekat dengannya.
Dia mengaku tidak bersalah atas konspirasi dan perdagangan seks. Pengacaranya mengatakan dia tidak bersalah dan akan berjuang untuk membersihkan namanya.
Baca juga: Video perlihatkan penyanyi rap Sean "Diddy" Combs aniaya mantan pacar
Awal bulan ini, Combs mengakui bahwa ia telah menghajar mantan pacarnya Cassie di lorong hotel pada 2016 dan meminta maaf setelah CNN merilis video serangan itu.
Combs sebelumnya dikenal sebagai salah satu eksekutif musik, produser dan musisi paling terkenal di dunia hip-hop global.
Ia pernah memenangkan tiga Grammy dan bekerja dengan artis-artis besar seperti Notorious B.I.G., Mary J. Blige, Usher, Lil Kim, Faith Evans dan 112.
Dia mendirikan Bad Boy Records pada 1993, dia menjual sahamnya di perusahaan terakhir pada bulan Juni tahun ini.
Baca juga: Sean "Diddy" Combs hadapi tuntutan hukum pelecehan seksual
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024