Menurut pernyataan Kemlu RI yang diterima di Jakarta pada Sabtu, Retno dan Saidov menandatangani Memorandum Saling Pengertian antara Kemlu RI dan Kemlu Uzbekistan tentang pembentukan Komite Konsultasi Bilateral dalam pertemuan yang digelar pada Jumat (27/9) waktu New York.
Kedua Menlu kemudian membahas perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas untuk memperkuat hubungan antar pemerintah kedua negara.
Dalam bidang kerja sama multilateral, Indonesia dan Uzbekistan juga sepakat untuk saling mendukung pencalonan di sejumlah forum internasional.
Selain pada bidang politik, Retno membahas langkah-langkah memperkuat kerja sama di sektor ekonomi dengan Uzbekistan, yang turut dapat mendukung upaya Indonesia menjajaki potensi bisnis dan ekspor ke kawasan Asia Tengah.
Menlu RI pun mengundang pelaku-pelaku usaha Uzbekistan untuk ikut serta dalam agenda Forum Bisnis Indonesia-Asia Selatan dan Tengah (INASCA) dan Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan digelar di Jakarta pada Oktober 2024.
Lebih lanjut, Retno dan Saidov juga membahas perkembangan situasi di Palestina dan Afghanistan.
“Sebagai sesama negara Muslim, Indonesia dan Uzbekistan perlu memperkuat kolaborasi terkait ilmu-ilmu keagamaan Islam dan sains serta mendorong perdamaian di Afghanistan dan Palestina,” kata Menlu RI.
Indonesia dan Uzbekistan telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1991. Kedua negara merupakan mitra kerja sama dan telah menjalin kolaborasi di bidang ekonomi dan sosial budaya, serta saling dukung dalam berbagai forum internasional.
Baca juga: Wapres serap aspirasi diaspora Indonesia di Uzbekistan dan Kyrgyzstan
Baca juga: Uzbekistan Belajar Soal Industri dan Investasi dari Indonesia
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024