Kita berterima kasih banyak atas sumbangan Dr. Angelou bagi sastra, hak asasi manusia dan keadilan sosial
Winston-Salem (ANTARA News) - Penulis dan penyair Amerika, Maya Angelou, meninggal dunia pada usia 86 tahun pada Rabu waktu setempat.

Penulis Afrika-Amerika produktif yang mendapat pengakuan internasional setelah menerbitkan memoar berjudul "I Know Why the Caged Bird Sings" yang bercerita tentang perkosaan dan rasisme di Selatan itu meninggal dunia di rumahnya di Winston-Salem, North Carolina, demikian menurut pernyataan keluarga.

Namun keluarga Angelou tidak menyampaikan penyebab kematian aktivis dan penulis yang terkenal dengan prosa liriknya itu.

Pekan lalu dia menyatakan tidak bisa menghadiri acara pemberian penghormatan dari Major League Baseball kepadanya di Houston, Jumat, karena alasan kesehatan.

Dalam tulisan terakhir di akun Twitternya pada 23 Mei, Angelou mengatakan, "Dengarkan dirimu sendiri dan dalam ketenangan itu mungkin kau akan mendengar suara Tuhan."

Angelou, yang juga pegiat hak asasi manusia, dramawan, aktris, penyanyi, penari dan profesor, telah menulis lebih dari 30 buku dan memenangi sejumlah penghargaan termasuk penghargaan tertinggi untuk warga sipil Amerika, Presidential Medal of Freedom, dari Presiden Barack Obama tahun 2011.

Dan meski tidak pernah belajar di perguruan tinggi, dia telah mengumpulkan lebih dari 30 gelar kehormatan.

Karya terakhirnya "Mom & Me & Mom" yang bercerita tentang ibu dan neneknya dan apa yang mereka ajarkan kepadanya terbit tahun lalu.

Tokoh sastra dan hiburan serta politisi dan penggemar berduka atas kepergiannya.

Obama mengatakan adiknya, Maya, dinamai dengan nama sang penulis yang dia sebut sebagai "seorang penulis brilian, sahabat yang galak dan perempuan yang sangat fenomenal."

"Masa kecil yang menderita dan kekerasan membuat dia berhenti bicara - tapi suara yang dia temukan membantu generasi Amerika menemukan pelangi di tengah awan, dan menginspirasi kita semua untuk menjadi yang terbaik bagi diri kita," kata Obama dalam satu pernyataan.

Oprah Winfrey, yang sering menggelar pesta ulang tahun mewah untuk Angelou dan menganggapnya sebagai mentor, mengatakan dia akan mengingat sahabatnya untuk bagaimana dia menjalani hidupnya.

"Dia bergerak di dunia dengan ketenangan tak tergoyahkan, kepercayaan dan kasih yang keras," kata Winfrey seperti dilansir kantor berita Reuters.


Periode Diam

Angelou, yang tingginya enam kaki, terlahir dengan nama Marguerite Johnson di St. Louis, Missouri, pada 4 April 1928.

Dia menghabiskan masa kecil di Stamps, Arkansas, bersama neneknya setelah orangtuanya bercerai.

Pada usia tujuh tahun Angelou diperkosa oleh kekasih ibunya, yang kemudian diserang sampai mati oleh orang-orang yang diduga suruhan paman Angelou.

Trauma akibat perkosaan dan kematian penyerangnya membuat Angelou membisu selama enam tahun.

Dia mulai menulis selama periode diam itu. Kawannya, penulis James Baldwin, mendorong dia untuk menulis.

Dia meriwayatkan 17 tahun pertama hidupnya dalam autobiografi berjudul "I Know Why the Caged Bird Sings" tahun 1969.

Buku yang mancakup rasisme yang dihadapi Angelou tahun 1930an dan 1940an dan fantasinya menjadi orang kulit putih berambut pirang dinilai sebagai bagian dari sastra klasik Amerika.

Saat remaja Angelou pindah ke San Francisco, tempat dia mengejar karir di dunia hiburan dan menjadi ibu yang tidak menikah pada usia 17 tahun dan menemukan pekerjaan sebagai kondektur trem.

Setelah bekerja menjadi penyanyi dan penari calypso, dia mengubah namanya menjadi Maya Angelou - berdasarkan nama panggilan sewaktu kecil dan nama belakang dari suami pertama dari setidaknya tiga suaminya, Tosh Angelos.

Akhir tahun 1950an dia pindah ke New York dan bergabung dengan Harlem Writers Guild sebelum pergi ke Afrika, tempat dia bekerja untuk koran-koran di Kairo, Mesir, dan Accra, Ghana.

Tahun-tahun berikutnya dia menulis dan menyanyi dan bekerja dalam sejumlah proyek dengan pemimpin perjuangan hak sipil Martin Luther King Jr. dan Malcolm X.

Selama bertahun-tahun dia tidak merayakan ulang tahun karena hari itu bertepatan dengan hari pembunuhan King.

Angelou juga menyutradarai, menulis dan berperan dalam film, drama, dan program televisi. Dia juga penulis lagu, pendidik dan dosen yang populer.

Selain "Mom & Me & Mom", Angelou juga menulis autobiografi lain yang berjudul "Gather Together in My Name," "Singin' and Swingin' and Gettin' Merry Like Christmas," "A Song Flung Up to Heaven," "Wouldn't Take Nothing for My Journey Now," "The Heart of a Woman" dan "All God's Children Need Traveling Shoes."

Atas permintaan Bill Clinton, Angelou menulis "On the Pulse of Morning" dan membacakannya pada pelantikan presiden tahun 1993.

"Kita berterima kasih banyak atas sumbangan Dr. Angelou bagi sastra, hak asasi manusia dan keadilan sosial. Warisannya adalah salah satu yang bisa dikagumi para penulis dan pembaca di seluruh dunia," kata Harold Augenbraum, direktur eksekutif National Book Foundation.

Penerjemah: Maryati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014