Kepala Balai Besar TNGGP Adhi Nurul Hadi saat dihubungi di Cianjur, Jawa Barat, Senin, mengatakan pihaknya sudah menerapkan berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah mulai dari jalur pendakian hingga puncak Gunung Gede, namun masih banyak sampah yang ditinggalkan para pendaki.
"Berbagai cara dilakukan mulai memperketat pemeriksaan barang bawaan saat naik dan turun untuk memastikan barang yang berpotensi menjadi sampah wajib dibawa turun kembali termasuk menyediakan tempat sampah sementara (TPS)," katanya.
Baca juga: TNGGP jatuhkan sanksi terhadap 11 pendaki ilegal
Menurut dia, kesadaran dan kepatuhan menjadi standar operasi dan prosedur (SOP) saat melakukan pendakian, sehingga hal tersebut menjadi tantangan pihaknya dalam menekan jumlah sampah di area puncak juga sepanjang jalur pendakian.
"Kembali lagi ke pendakinya, kalau memiliki kesadaran tinggi tentunya mereka akan menjadikan kebiasaan membawa sampah saat turun, sehingga tidak ada sampah di jalur pendakian hingga puncak," katanya.
Sebagai solusi, pihaknya merangkul relawan Basecamp Sauyunan di Cibodas, Gunung Putri, dan Salabintana untuk mengatur pendaki, melakukan evakuasi, dan menangani sampah, karena selama ini relawan tersebut membantu melakukan operasi sampah.
"TNGGP bersama relawan Basecamp Sauyunan menjalankan tugas mengamankan zonasi. Relawan tersebut memiliki pengalaman dan pengetahuan membantu kami menjaga zonasi," katanya.
Baca juga: TNGGP tingkatkan pengawasan dan pengamanan jalur terlarang
Koordinator Basecamp Sauyunan Niko Rastagil, mengatakan operasi sampah yang dilakukan secara rutin tidak hanya membawa 1 ton sampah turun, namun juga menemukan beberapa pohon edelweis mati diduga karena tumpukan sampah.
"Kami juga menemukan 11 pohon edelweis mati pada saat menggelar operasi bersih sampah pekan lalu. Kegiatan bersih sampah ini rutin kami lakukan setiap tiga bulan sekali," katanya.
Operasi bersih sampah dilakukan sekitar 90 relawan menyisir sepanjang jalur pendakian, alun-alun Suryakancana hingga puncak Gunung Gede. Menurut dia, masih banyak sampah yang menumpuk karena kurangnya kesadaran pendaki.
Baca juga: Balai Besar TNGGP amankan belasan pendaki ilegal
"Perlu upaya lebih maksimal untuk membentuk kesadaran pendaki jangan sampai sampah yang ditinggalkan mengancam ekosistem dan mempengaruhi keberlangsungan hidup hewan langka dilindungi menjadi terancam," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024