masih ada masyarakat yang berpendapat bahwa imunisasi polio hanya cukup diberikan satu kali, padahal dua kaliPekanbaru, (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mencatat target Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahapan pertama totalnya mencapai 85.108 anak atau berkisar 58,4 persen dari 145.754 sasaran anak hingga September 2024.
Pelaksana Tugas Sekretaris Dinkes Kota Pekanbaru, Fira Septiyanti mengatakan hingga saat ini terus melakukan upaya jemput bola demi menggesa capaian target. Sambil berjalan, pihaknya juga melanjutkan tahapan kedua PIN Polio.
"Tim kita terus bergerak. Kami juga berkoordinasi dengan wilayah-wilayah terkait untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan lengkap. Karena masih ada masyarakat yang berpendapat bahwa imunisasi polio hanya cukup diberikan satu kali, padahal dua kali," katanya di Pekanbaru, Selasa.
Dinkes Pekanbaru lanjutnya melibatkan Pos Pelayanan Terpadu, Camat dan seluruh tim untuk melakukan imunisasi polio kepada sekitar 60.646 sasaran yang tersisa. Sementara untuk capaian target PIN Polio tahap kedua masih jauh lebih rendah dari capaian tahap pertama.
Jumlah anak yang berhasil mendapatkan imunisasi tahap kedua baru mencapai 56.028 anak. Jumlah itu baru mencapai 38,4 persen dari total sasaran sehingga masih tersisa 61,6 persen atau 89.726 anak lagi untuk imunisasi tahap kedua.
Baca juga: Menko PMK sebut masih ada anak di beberapa kabupaten kena polio
Baca juga: Kemenkes perpanjang PIN Polio untuk perluas cakupan imunisasi
Baca juga: Menko PMK sebut masih ada anak di beberapa kabupaten kena polio
Baca juga: Kemenkes perpanjang PIN Polio untuk perluas cakupan imunisasi
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Dinkes Provinsi Riau, Dewi Touw menyampaikan Kota Pekanbaru menjadi daerah terendah capaian pelaksanaan PIN polio dosis pertama dan kedua.
Dia menyebutkan itu karena masyarakat yang ada di perkotaan lebih mempercayai berita hoaks, dibandingkan warga di perkampungan.
Dia menyebutkan itu karena masyarakat yang ada di perkotaan lebih mempercayai berita hoaks, dibandingkan warga di perkampungan.
"Sekarang ini masyarakat di perkotaan lebih mempercayai berita hoaks, dibandingkan masyarakat yang ada di perkampungan, yang lebih peduli dengan imunisasi polio," ungkap Dewi Touw.
Baca juga: Dokter: Menunda imunisasi, berisiko anak mudah terinfeksi penyakit
Baca juga: Dinkes OKU capai target nasional pemberian imunisasi polio
Baca juga: PIN Polio tahap I di Batam diperpanjang hingga 12 Agustus
Baca juga: Dokter: Menunda imunisasi, berisiko anak mudah terinfeksi penyakit
Baca juga: Dinkes OKU capai target nasional pemberian imunisasi polio
Baca juga: PIN Polio tahap I di Batam diperpanjang hingga 12 Agustus
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024