Pendidikan budaya agraris adalah investasi untuk masa depan Kaltim

Samarinda (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menekankan untuk menanamkan budaya agraris sejak dini, dimulai dari lingkungan sekolah.

"Kita ingin menumbuhkan semangat bercocok tanam sejak dini. Pendidikan budaya agraris adalah investasi untuk masa depan Kaltim," demikian Akmal Malik.
saat menghadiri panen tomat, jagung, dan labu di SMK Sekolah Pertanian Pembangunan (SMK-SPP) Negeri Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa.

"Saya sangat terkesan dengan perkembangan yang ditunjukkan oleh anak-anak SMK-SPP Negeri Samarinda. Enam bulan lalu, saat saya berkunjung ke sini, hasilnya belum optimal. Tapi sekarang, kinerja mereka luar biasa," ujar Akmal Malik dengan antusias.

Pj Gubernur memuji Kepala Dinas Pangan, Pertanian Tanaman Pangan (DPTPH) Kaltim, kepala sekolah setempat, dan seluruh siswa yang telah bekerja keras. Ia menekankan pentingnya membangun budaya agraris di tengah masyarakat.

"Kita semua butuh pangan. Memang kita bisa beli, tapi lebih baik kita produksi sendiri. Dengan begitu, uang kita bisa ditabung," tegasnya.

Baca juga: Mahasiswa ITB beri pelatihan hidroponik kepada siswa di BandungBaca juga: Peringati Hari Anak Nasional, BRI ajak anak SD belajar tanam hidroponik

Akmal Malik optimis bahwa dengan tanah yang subur, budaya agraris di Kaltim dapat ditingkatkan melalui sekolah-sekolah.

"Kaltim itu tidak ada kurangnya, kecuali budaya agrarisnya. Ini yang sedang kita dorong," tambahnya.

Ia juga mengaku bangga atas inisiatif siswa bernama Aldo yang berhasil memenangkan kontes labu dengan berat mencapai 6 kilogram. Akmal Malik berharap agar kontes serupa dapat diadakan untuk berbagai jenis tanaman lainnya seperti jagung.

"Tadi saya minta agar anak-anak sekolah diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tumpang sari. Jadi, mereka bisa tanam kacang dan sebagainya," ungkapnya.

Pj Gubernur yakin bahwa dengan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pertanian, mereka akan lebih menghargai proses produksi pangan dan memahami pentingnya kemandirian pangan.

Pemprov Kaltim berharap melalui upaya ini, dapat mewujudkan generasi muda yang memiliki budaya agraris yang kuat, sehingga ketahanan pangan daerah dapat terus ditingkatkan.

Baca juga: Guru tanam kebun sayur tingkatkan motivasi belajar anak Suku Asmat
Baca juga: 700 anak muda di Banyuwangi daftar jadi peserta program Jagoan Tani

Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024