Kita akan memastikan dan menjaga situasi transisi Republik Indonesia berjalan lancar dan damaiJakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin memastikan situasi transisi dan kepemimpinan Indonesia ke depan dapat berjalan lancar dan damai.
“Kita akan memastikan dan menjaga situasi transisi Republik Indonesia berjalan lancar dan damai. Dan kita pastikan seluruh Ansor Banser, seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia, akan mengawal kepemimpinan Indonesia ke depan Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,” kata Addin melalui keterangan resminya, Selasa.
Keyakinan ini semakin diperkuat, karena Ansor sendiri memiliki komitmen yang tegas dalam menghadirkan perdamaian melalui struktur yang dimiliki dan segala kekuatannya akan dikerahkan untuk membantu negara dengan semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar para kader Ansor Banser dapat mengonsolidasikan kekuatan organisasi dengan masif, sekaligus membuktikan komitmen terhadap negara melalui gerakan yang terorganisir.
“Kita buktikan sebagai organisasi terdidik, terorganisir, dan kita adalah pasukan terlatih yang siap bergerak kapanpun dibutuhkan negara maupun masyarakat dan utamanya oleh Nahdlatul Ulama,” ucap dia dalam kegiatan Apel Kesaktian Pancasila di halaman Masjid Raya Albantani, Serang, Banten, Selasa (1/10).
Baca juga: GP Ansor: PBNU miliki orang-orang kompeten di industri pertambangan
Baca juga: Ketua GP Ansor dorong Pancasila sebagai pandangan dunia baru
Komitmen kebangsaan, menurut Addin, sudah ditunjukkan oleh para syuhada dan alim ulama pendahulu. Mereka berjuang untuk keselamatan bangsa dari bahaya rongrongan ideologis yang mencoba mengoyak eksistensi negara.
“Begitu banyak pejuang kita, para syuhada kita yang mempelopolori laskar-laskar perjuangan. Ini tidak lain menandakan kita sebagai bagian utama dari Republik ini,” katanya.
Selain memastikan pengabdiannya terhadap bangsa dan negara, Addin menegaskan bahwa kader Ansor Banser juga harus menjaga marwah organisasi dan Nahdlatul Ulama.
“Jangan pernah membiarkan satu helai pun, satu lembar pun, satu bendera NU jatuh kemudian diinjak oleh orang lain. Karena bendera adalah entitas, atribut kebesaran marwah organisasi kita. Maka semuanya harus solid, harus kompak,” tutur dia.
Komitmen tersebut ditegaskan tidak hanya untuk menerapkan perdamaian yang ada di Republik Indonesia, melainkan, pihaknya juga terus mengawal pemerintahan baru melalui pergerakan ekonomi yang lebih baik.
“Mengawal pertumbuhan ekonomi 8 persen pemerintahan ke depan dan memastikan program-program pemerintahan ke depan sampai ke akar rumput melalui jejaring GP Ansor yg luas sampai ke pelosok desa,” tutup dia.
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024