Dujarric menyatakan bahwa personel Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) terus melaksanakan tugas mereka meskipun situasi semakin berbahaya.
Ia memperingatkan bahwa "tanpa sumber daya yang memadai, para pekerja kemanusiaan berisiko meninggalkan seluruh penduduk Lebanon tanpa dukungan yang sangat mereka butuhkan."
Mengutip Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Dujarric menyebutkan bahwa jumlah orang yang mengungsi di Lebanon diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan berlanjutnya perintah evakuasi dari tentara Israel, yang mempengaruhi 30 desa di Lebanon selatan.
Ia juga mengonfirmasi bahwa "lebih dari 100.000 orang kini telah pindah dari Lebanon ke Suriah, dan lebih dari 200.000 orang telah mengungsi dari Lebanon selatan."
Saat ditanya apakah serangan Israel ke Lebanon melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, Dujarric menjawab, "Penyerangan yang dilakukan oleh Israel adalah pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon serta bertentangan dengan Resolusi 1701," yang diadopsi pada 11 Agustus 2006".
"Resolusi itu juga menuntut penghentian permusuhan antara Lebanon dan Israel serta pembentukan zona demiliterisasi antara Garis Biru, perbatasan de facto antara Lebanon dan Israel, dan Sungai Litani, di mana hanya tentara Lebanon dan UNIFIL yang boleh memiliki senjata dan peralatan militer di daerah tersebut", kata Dujarric.
Dia menambahkan, "Serangan berkelanjutan oleh Hizbullah di sepanjang Garis Biru dan kelompok bersenjata non-negara lainnya juga merupakan pelanggaran Resolusi 1701."
Saat ditanya mengenai hak Israel untuk membela diri, Dujarric menjawab, “Setiap negara di wilayah ini tampaknya membela diri dengan caranya masing-masing. Apa yang kami harapkan adalah de-eskalasi dan menghentikan permusuhan.”
Dujarric juga menyatakan bahwa tidak ada seruan untuk penarikan personel PBB dari Lebanon saat ini, dan UNIFIL serta personel lainnya tetap melanjutkan tugas mereka.
Terkait Gaza, Dujarric melaporkan bahwa bantuan pangan bulanan untuk 1,4 juta orang di Gaza tidak dapat didistribusikan karena kurangnya sumber daya.
Ia mencatat bahwa serangan udara, darat, dan laut oleh Israel terhadap Jalur Gaza terus berlanjut, dengan korban sipil dan pengungsian yang terus terjadi.Terkait evakuasi medis, Dujarric menyebutkan bahwa delapan orang, termasuk tujuh anak, dievakuasi dari Gaza pada Senin (1/10) ke Rumania untuk mendapatkan perawatan medis khusus.
"Rekan kesehatan PBB melaporkan bahwa sekitar 12.000 pasien belum dievakuasi sejak penutupan Rafah pada bulan Mei lalu, dan masih membutuhkan evakuasi," tambahnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Arab Saudi kirim bantuan medis dan kemanusiaan untuk Lebanon
Baca juga: DK PBB gelar sidang darurat soal peningkatan ketegangan Lebanon-Israel
Baca juga: 55 orang tewas, 156 terluka dalam 24 jam serangan Israel di Lebanon
Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024