Secara geografis, Bangladesh tidak memiliki sumber bahan baku untuk memproduksi semen, sehingga kemungkinan terbesarnya kami akan membeli atau membangun pabrik `grinding mills` (pabrik penggilingan).
Surabaya (ANTARA News) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk terus mematangkan rencana untuk melakukan ekspansi bisnis ke Bangladesh, dalam upaya memperluas pangsa pasar regional di kawasan Asia.

Direktur Keuangan PT Semen Indonesia, Ahyanizzaman, kepada wartawan di sela-sela acara penyerahan beasiswa pendidikan di Surabaya, Jatim, Selasa, menegaskan bahwa Bangladesh memang merupakan salah satu target berikutnya dari ekspansi regional yang dilakukan perseroan.

"Sampai saat ini kami masih mengevaluasi kinerja perusahaan di Bangladesh yang akan diajak kerja sama sebagai local partner. Ada dua atau tiga perusahaan yang sedang dijajaki," ucapnya.

Menurut ia, kondisi geografis di Bangladesh sangat berbeda dengan di Myanmar, satu negara lain di kawasan Asia Tenggara yang juga sedang dijajaki Semen Indonesia untuk ekspansi bisnis.

"Secara geografis, Bangladesh tidak memiliki sumber bahan baku untuk memproduksi semen, sehingga kemungkinan terbesarnya kami akan membeli atau membangun pabrik grinding mills (pabrik penggilingan). Untuk bahan bakunya bisa didatangkan dari Pabrik Thang Long di Vietnam atau Semen Padang, yang juga anak perusahaan Semen Indonesia," tambah Ahyanizzaman.

Mengenai skema akuisisi apakah Semen Indonesia akan menjadi mayoritas atau minoritas sebagai pemegang saham, Ahyanizzaman belum bisa memastikan, karena proses penjajakan masih berlanjut.

"Berbeda dengan di Myanmar yang investornya memiliki dana cukup besar sehingga Semen Indonesia hampir pasti tidak bisa mayoritas, kalau melakukan akuisisi perusahaan di Myanmar. Kami berharap tahun ini sudah ada keputusan mengenai rencana ekspansi ke Bangladesh, tapi semua dilakukan secara hati-hati," tuturnya.

Ia menambahkan untuk rencana ekspansi regional tersebut, perseroan mengalokasikan dana investasi sekitar 10--20 persen dari total belanja modal yang berkisar Rp4 triliun hingga Rp6 triliun per tahun.

"Dalam lima tahun ke depan, alokasi dana untuk ekspansi regional itu diperkirakan mencapai Rp1 triliun hingga Rp2 triliun. Myanmar dan Bangladesh memang memiliki prospek pasar cukup potensial, terutama Bangladesh yang hingga kini impor semennya masih banyak," ujar Ahyanizzaman.

(D010)

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014