Distrik Batik dihadirkan IDM di Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Keraton Ratu Boko merupakan program aktivasi yang mengajak komunitas maupun wisatawan untuk turut serta merayakan batik sebagai peninggalan kekayaan bangsa Indonesia.
"Seluruh pengunjung diajak untuk turut serta merayakan Hari Batik Nasional dalam berbagai acara," kata Direktur Komersial PT TWC Hetty Herawati.
Menurut dia, Distrik Batik menghadirkan acara Sareng-Sareng mBatik, Catwalk Nusantara, Pasar dan Pameran Batik: Asih Asuh, aktivitas membatik bersama, pameran batik, workshop membatik, peragaan busana batik hingga pertunjukan seni yang mengangkat keindahan motif batik Nusantara.
"Program ini dihadirkan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap salah satu peninggalan Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi dari UNESCO. Batik bukanlah produk massa yang sekadar bercorak tanpa makna," katanya.
Ia mengatakan, sebagai pengelola destinasi heritage, PT TWC harus terlibat aktif untuk ikut serta melestarikan dan mengembangkan ikon seni budaya, serta aspek-aspek nilai-nilai luhur tradisi yang tersimpul di dalamnya.
"Pengunjung TWC diajak untuk ikut membatik bersama dalam acara Sareng-Sareng mBatik di tiap destinasi Taman Wisata Candi. Pengelola telah menyiapkan kain batik sepanjang 15 meter di TWC Prambanan, delapan meter di TWC Borobudur dan empat meter di Keraton Ratu Boko dengan motif yang diambil dari ornamen tiap candi," katanya.
Hetty mengatakan, di destinasi Taman Wisata Candi Prambanan, perayaan Hari Batik Nasional tiap 2 Oktober ini juga dimeriahkan dengan Catwalk Nusantara.
"Peragaan busana bermotif batik karya desainer dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Tapi.Aku.Suka Studio ini menjadi ruang apresiasi terhadap karya potensial para perancang busana berbakat di Indonesia. Catwalk Nusantara yang dimeriahkan puluhan model dan Dimas Diajeng Kota Yogyakarta ini dilakukan di tengah 'concourse' dengan latar belakang kemegahan Candi Prambanan," katanya.
Ia mengatakan, Distrik Batik di Taman Wisata Candi Prambanan juga menghadirkan Pasar Klithik Batik sebagai ruang pamer dan jual beli yang menyediakan booth batik, wastra, kebaya, aneka sandang lawas dan barang antik furniture khas lokal berkualitas.
"Aktivasi kegiatan berupa ngulik batik (mengenal batik lebih dalam), games atau sekadar berfoto di area Pasar dan Candi Prambanan menjadi daya tarik bagi orang orang. Selain itu terdapat giveaway bagi pengunjung Candi Prambanan yang menggunakan wastra dan atau kain batik," katanya.
Selain itu, kata dia, pameran Batik Asuh Asih yang berkolaborasi dengan Tamasya Karsa merupakan wadah bagi anak-anak muda untuk turut serta melestarikan Batik dan mengekspresikan diri melalui karya Batik. Karya-karya tersebut akan dipajang di Prambanan dari 2 hingga 6 Oktober 2024. Bagi seluruh pengunjung yang ingin mengapresiasi juga dapat membeli karya Busana Batik yang dipamerkan.
"Aktivitas-aktivitas beragam ini dihadirkan untuk mengedukasi generasi muda serta memberikan informasi kepada wisatawan mancanegara. Nilai sejarah, teknik membatik, makna motif perlu dipelajari untuk menghadirkan pemahaman secara komprehensif dan mendalam serta memberi berdampak pada pertumbuhan nilai budaya dan sektor perekonomian bangsa," katanya.
Baca juga: Museum Batik: Dunia sudah akui batik sebagai identitas Indonesia
Baca juga: TWC usung empat pilar pengelolaan Candi Borobudur
Baca juga: TWC gelar "Boko Membatik" ajak wisatawan peduli warisan budaya dunia
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024